GridKids.id - Halo, Kids, bertemu lagi dengan GridKids untuk membahas sebuah sinopsis buku cerita anak Indonesia.
Buku cerita anak yang akan kita bahas sinopsisnya kali ini berjudul 'Nanti Saja' karya Fransisca Emilia dan diilustrasikan oleh Ade Chintya.
Buku cerita anak kali ini mengambil setting di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Kali ini GridKids akan mengajakmu mengenal tokoh bernama Inur.
Seorang anak perempuan yang dalam cerita ini sedang memikirkan prakarya dari barang bekas untuk tugas di sekolahnya.
Mencari ide bukan hal yang gampang, sepanjang hari Inur memutar otak tentang apa yang sebaiknya dibuat.
Sembari mencari ide untuk tugas prakaryanya, Inur ikut sang Abah berjualan Soto Banjar di atas perahu Kelotok.
Di sekitar perahu kelotok milik Abah Inur, banyak berseliweran jukung yang membawa muatan hasil bumi.
Jukung adalah nama perahu dayung kecil yang digerakkan tanpa mesin, Kids.
Perahu jukung umum ditemukan sebagai alat transportasi di Banjarmasin.
Lalu, seperti apa perjalanan Inur menemukan inspirasi prakarya dari barang bekasnya?
Baca Juga: Sinopsis Buku Anak 'Pesan Warna-Warni': Bicara dengan Pelangi Lewat Warna
Jalan Panjang Inur Mencari Inspirasi
Ternyata membuat sebuah prakarya bukan hal yang mudah bagi Inur.
Terlebih seharian Inur malah melakukan banyak hal, apa pun selain merenungi prakarya apa yang harus dibuatnya.
Daerah rumah Inur sering mati lampu ketika malam hari.
Hal ini menambah keresahannya dan berpikir untuk menyelesaikan prakarya sebelum hari berubah gelap.
Inur menawarkan diri untuk membawa minyak jelantah bekas menggoreng lauk jualan Abahnya ke bank sampah.
Hal itu dilakukan karena Inur berencana mampir ke rumah temannya yaitu Irai.
Ternyata ketika sampai di rumah Irai, prakarya temannya sudah jadi.
Irai membuat sebuah tanggui (tudung kepala) untuk sang Ibu dari plastik bekas kemasan.
Inur terpikir untuk membuat tanggui juga, tapi maksud hatinya sudah keburu ditolak oleh Irai.
Baca Juga: Sinopsis Buku Anak 'Sapalah Aku dengan Harmonika': Gangguan Kesehatan Mental di Mata Anak-Anak
Menurut Irai, prakarya yang dibuat untuk tugas sekolah harus ide sendiri bukannya hasil meniru.
Inur masih berusaha mencari ide dan mengunjungi Ifan, temannya yang lain.
Ifan adalah teman Inur yang tuli, melalui bahasa isyarat Inur tahu kalau Ifan membuat perahu kelotok dari karton bekas.
Berbeda dengan Irai, Ifan mendukung Inur membuat replika kapal kelotok milik Abah Inur.
Namun, pada akhirnya hal itu sulit juga untuk dilakukan oleh Inur.
Agak kecil hati, Inur melanjutkan perjalanannya ke bank sampah membawa serta minyak jelantah miliknya.
Hari makin sore, namun Inur masih belum juga menemukan ide yang tepat untuk tugas prakaryanya.
Lalu, bagaimana nasib Inur dengan tugas prakaryanya itu, ya?
Apakah akhirnya Inur berhasil membuat prakarya yang bisa dibanggakannya?
Simak cerita seru perjalanan Inur mencari inspirasi untuk tugas prakaryanya di buku yang bisa kamu download di sini, Kids.
Selamat membaca dan semoga bisa ambil hal-hal baik di dalamnya, ya!
----
Jangan lupa kunjungi juga akun youtube GridKids untuk mendapatkan berbagai informasi visual dalam bentuk video dan shorts yang bisa menambah wawasanmu, Kids!
Komentar