GridKids.id - Guru adalah sosok yang penting bagi sebuah bangsa.
Tanpa guru, tak akan ada generasi dan penerus bangsa yang terdidik.
Sebuah bangsa yang besar dan maju dibangun oleh generasi penerus yang mendapatkan ilmu pengetahuan lewat proses belajar.
Keberadaan guru begitu pentingnya dalam perjalanan sejarah.
Dari tangan dingin para guru-guru bangsa, lahir juga tokoh-tokoh besar yang membawa bangsa kita pada kemerdekaan dan kebebasan.
Kids, peran guru dalam kehidupan kita begitu dekat.
Sebelumnya kamu mungkin belum lancar membaca, juga tak pandai berhitung.
Namun, seiring tahun berlalu, di sekolah kamu diajari berbagai ilmu yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Lebih dari itu, berinteraksi dengan guru di sekolah juga mengajarkanmu untuk bisa menempatkan diri untuk berinteraksi dengan orang yang lebih tua di luar rumah.
Guru adalah orang tua kedua di sekolah yang harus dihormati dan dihargai keberadaannya, Kids.
Lalu, seperti apa sejarah keguruan pada masa Hindia-Belanda di Indonesia?
Baca Juga: 5 Pahlawan Perempuan yang Jadi Guru bagi Kaumnya, Tak Hanya R.A. Kartini
Sejarah Keguruan pada Masa Hindia-Belanda
Selama era penjajahan kolonial, guru yang awalnya berperan jadi tokoh agama beralih jadi tenaga pengajar yang membagi ilmu pengetahuan pada para murid-murid.
Awalnya guru di masa kolonial hanya berasal dari orang-orang Eropa yang datang ke Hindia-Belanda.
Namun, seiring waktu kebutuhan akan guru di Hindia-Belanda akan makin meningkat.
Untuk memenuhi kebutuhan itu dibentuk Hogere Kweekschool atau sekolah guru Hindia-Belanda di 1834.
Pada masa ini pemerintah lewat lembaga pengawas terus mengawasi tindakan atau hal yang dilakukan para guru.
Pengawasan makin diperketak ketika Indonesia mulai masuk ke era pergerakan Nasional.
Selain buruh, ketika itu profesi guru termasuk pekerjaan yang dipantau oleh pemerintah, Kids.
Selama masa pendudukan Jepang di Indonesia, pendidikan sistem pendidikan gaya barat dan mengganti pendidikan militer yang tujuannya untuk mendukung kebutuhan perang.
Guru-guru dari kalangan Eropa dilarang mengajar oleh Jepang, bahkan sebagian ada yang ditangkap juga dipenjara.
Berbeda nasibnya dengan guru-guru pribumi yang dipekerjakan pemerintah Jepang sampai Indonesia memperoleh Kemerdekaan di tahun 1945.
Pertanyaan: |
Apa peran profesi guru bagi kehidupan bangsa? |
Petunjuk, cek lagi halaman 1. |
----
Jangan lupa kunjungi juga akun youtube GridKids untuk mendapatkan berbagai informasi visual dalam bentuk video dan shorts yang bisa menambah wawasanmu, Kids!
Source | : | kompasiana |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar