Pemanasan Ekstrem di Planet Bumi
Bumi mengalami periode glasial (zaman es) dan periode interglasial yang lebih hangat.
Terjadinya maksimal termal paleo-eosen dipicu oleh beberapa faktor, salah satunya adalah produk karbon dioksida atau CO2 besar-besaran.
Tentu hal ini enggak terlihat secara nyata oleh mata kita, namun manusia menyumbang banyak sekali gas karbon dioksida pemicu pemanasan ekstrem, Kids.
Adanya karbon dioksida memicu jadinya gas rumah kaca.
Situasi ini seolah menjadi alasan suhu menjadi sangat panas dari beberapa dekade sebelumnya.
Tak hanya dari manusia, bencana alam seperti gunung berapi yang meletus juga menyumbang banyak karbon dioksida ke atmosfer Bumi.
Gas ini terperangkap di atmosfer lalu melelehkan kantong metana yang membeku.
Meski pernah terjadi sebelumnya, bukan berarti situasi ini enggak berbahaya bagi kehidupan di planet kita, ya, Kids.
Dulunya pernah terjadi kepunahan pada era Permian-Trias, jutaan tahun sebelum kemunculan Dinosaurus di Bumi.
Ketika aktivitas gunung berapai meningkat secara alami dan enggak bisa dihentikan, yang terjadi selanjutnya adalah kekacauan iklim.
Baca Juga: Studi Ilmiah: Pemanasan Global di Bumi Terjadi Lebih Cepat dari Perkiraan Kita
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar