GridKids.id - Hai, Kids, kali ini kamu akan kembali bersama materi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas VII SMP.
Di artikel GridKids sebelumnya kamu sudah diajak membahas berbagai faktor yang memengaruhi interaksi antarwilayah, ya.
Wilayah yang dijadikan perbandingan misalnya wilayah desa dan wilayah perkotaan.
Desa dikenal menghasilkan pangan dan produk-produk yang disuplai untuk kebutuhan penduduk kota.
Sedangkan kota akan menghasilkan barang-barang industri, jasa, juga informasi yang diperlukan oleh penduduk yang tinggal di desa.
Interaksi antara pedesaan dan perkotaan bisa terjadi karena perbedaan karakteristik di wilayah yang memengaruhi hasil produksi.
Hal ini juga didukung oleh akses jalan yang baik dan memungkinkan terjadinya pertukarang barang-barang antara keduanya.
Dalam sebuah tabel di buku Materi Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP/MTs Kelas VII (Edisi Revisi), halaman 14-16, ada perbandingan karakteristik wilayah perdesaan dan perkotaan, yaitu:
Perbandingan Karakteristik Wilayah Perdesaan dan Perkotaan
1. Basis Ekonomi
- Perdesaan: Pertanian menjadi basis ekonomi, seperti misalnya pertanian padi, jagung, sayur, dan buah-buahan.
Baca Juga: Keragaman Mata Pencaharian di Indonesia: Pedesaan, Perkotaan, Pesisir, dan Padang Rumput
- Perkotaan: Industri, perdagangan, jasa menjadi basis ekonomi. Banyak tempat makan, pusat perbelanjaan, dan penyedia jasa seperti binatu (laundry) di perkotaan.
2. Mata Pencaharian
- Perdesaaan: Agraris, homogen.
Ruang terbuka luas yang biasanya dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian sehingga mayoritas penduduk desa memiliki pekerjaan yang homogen, yaitu bekerja di sektor pertanian.
Wilayah perdesaan punya ruang terbuka lebih luas dibandingkan areal yang terbangun karena ada penggunaan lahan yang didominasi pertanian, termasuk perkebunan dan perikanan.
Karena penggunaan lahan yang cenderung homogen membuat wilayah perdesaan bisa menghasilkan bahan pangan yang diperlukan untuk penduduk perkotaan.
- Perkotaan: Nonagraris, heterogen
Lahan terbuka yang terbatas membuat mayoritas penduduk kota bekerja di luar sektor agraris dan mencoba berbagai peluang pekerjaan sehingga jenis pekerjaan di kota menjadi heterogen.
Contohnya: menjadi pedagang, pencuci sepatu, dan penyedia jasa desain grafis.
3. Musim dan Cuaca
- Perdesaan: Penting dan menentukan
Baca Juga: Kehidupan Masyarakat Romawi Kuno, dari Pedesaan hingga Perkotaan
Pertanian enggak terlepas dari musim dan cuaca sehingga komponen ini menjadi penting.
Contohnya, ketika musim kemarau petani memilih menanam jagung, sedangkan di musim penghujan petani akan menanam padi.
- Perkotaan: Tidak terlalu penting
Baik cuaca atau musim enggak terlalu penting karena banyak pekerjaan di kota yang enggak bergantung di komponen tersebut.
Misalnya, pekerjaan sebagai karyawan di perusahaan enggak terpengaruh cuaca dan musim karena bekerja di dalam ruangan.
4. Rumah dan tempat kerja
- Perdesaan: dekat
Lokasi pertanian biasanya masih di desa yang sama sehingga jarak rumah dengan sawah enggak jauh.
- Perkotaan: berjauhan
Terdapatnya pemusatan kegiatan ekonomi dan harga sewa tempat tinggal yang tinggi membuat sebagian orang memilih untuk tinggal sedikit lebih jauh dari tempat kerja.
5. Kepadatan penduduk
Baca Juga: 10 Dampak Mobilitas Penduduk Masa Orde Baru bagi Wilayah Pedesaan
- Perdesaan: tidak padat
Banyak penduduk desa yang mencoba mencari pekerjaan ke luar desa.
- Perkotaan: Padat
Banyak perantau dari luar daerah ke kota membuat kota semakin padat.
Nah, Kids, itulah tadi beberapa perbandingan antara wilayah perdesaan dan wilayah perkotaan.
Pertanyaan: |
Apa efek luasnya ruang terbuka di wilayah pedesaan? |
Petunjuk, cek lagi halaman 2. |
----
Jangan lupa kunjungi juga akun youtube GridKids untuk mendapatkan berbagai informasi visual dalam bentuk video dan shorts yang bisa menambah wawasanmu, Kids!
Source | : | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar