GridKids.id - Kids, siapa nih di antara kamu yang suka mengonsumsi makanan fermentasi?
Apa sih yang dimaksud dengan makanan fermentasi itu?
Makanan fermentasi mungkin enggak selalu cocok di lidah semua orang, tapi sebenarnya jenis makanan ini punya manfaat segudang untuk kesehatan tubuh, lo.
Makanan fermentasi mengandung banyak bakteri baik yang baik untuk kesehatan saluran pencernaanmu, lo.
Awalnya orang membuat fermentasi makanan untuk memperpanjang masa simpan makanan mereka.
Namun, seiring waktu baru diketahui kalau banyak penelitian membuktikan kalau jenis makanan ini punya banyak manfaat kesehatan untuk tubuh kita.
Ada banyak bahan makanan yang bisa difermentasi, mulai dari sayur sampai buah-buahan.
Enggak jarang, beberapa orang juga membuat fermentasi dari daging, ikan, sampai susu.
Ketika membuat makanan fermentasi, berbagai bahan makanan akan ditambahkan dengan ragi atau bakteri khusus.
Proses ini membuat makanan mengalami proses perubahan bentuk, tekstur, aroma, juga rasa.
Selama proses fermentasi ini akan ada banyak bakteri baik yang dihasilkan dan bisa menyehatkan saluran pencernaanmu, Kids.
Baca Juga: Mengenal Sejarah Miso, Pasta Kacang Kedelai Khas Jepang yang Populer
Jenis-Jenis Makanan Fermentasi
1. Acar dan Sayur Asin
Acar dan sayur asin punya manfaat untuk menjaga kesehatan tubuh.
Sayur yang difermentasi bisa membuat acar dan sayur asinnya jadi kaya probiotik, Kids.
Meski sehat, perlu hati-hati mengonsumsinya supaya enggak berlebihan, ya, Kids.
Difermentasi dengan air garam, acar dan sayur asin kalau dikonsumsi berlebihan bisa membuat tekanan darah tinggi.
2. Tape
Tape adalah singkong rebus yang difermentasi dengan ragi selama 2-3 hari.
Penelitian ilmiah menunjukkan kalau perempuan yang menstruasi dan makan makanan fermentasi, akan lebih jarang merasa mual, diare, dan nyeri di perut.
3. Tempoyak
Buah durian bisa difermentasi dan dijadikan tempoyak seperti di Sumatera Selatan, Lampung, dan Jambi.
Baca Juga: Bagaimana Sebuah Singkong Bisa Menjadi Tape? #AkuBacaAkuTahu
Tempoyak di tempat asalnya biasanya diolah jadi sambal atau pindang patin.
Tempoyak dibuat secara tradisional, dengan mencampur garam dan ragi di buah durian.
Setelah itu diproses selama 3-7 hari dalam suhu ruang.
Nah, proses fermentasi yang cukup lama akan kaya kandungan bakteri Lactobacillus.
4. Tempe
Tempe adalah olahan kedelai yang sudah banyak dikenal di seluruh dunia.
Bahkan orang yang enggak makan daging dan hidup sebagai vegetarian biasa menjadikan tempe sebagai protein pengganti.
Kacang kedelai utuh difermentasi dengan jamur Rhizopus sp. yang bisa menghasilkan probiotik yang baik untuk pencernaan.
Tak hanya kaya probiotik, tempe juga tinggi protein dan mengenyangkan.
5. Tauco
Tauco adalah salah satu bumbu penyedapo tradisional yang khas.
Baca Juga: Sama-Sama Kaya Protein, Lebih Sehat Mengonsumsi Tahu atau Tempe?
Rasa tauco umami dan aroma tauco yang khas punya kandungan probiotik yang kaya.
Tauco dibuat dari fermentasi kacang kedelai dengan jamur Rhizopus oryzae atau Aspergillus oryzae.
6. Oncom
Selain tempe, olahan kacang kedelai juga bisa diolah jadi oncom yang kaya protein dan baik untuk kesehatan.
Oncom dibuat dari fermentasi ampas tahu yang dicampur jamu Neurospora sitophila.
7. Kimchi
Kimchi adalah makanan fermentasi yang berasal dari Korea.
Rasa kimchi yang asam, pedas, dan segar baik untuk kesehatan pencernaan.
Kimchi bisa membantu menunda proses penuaan dan membuatmu lebih awet muda, lo.
Kimchi biasanya dibuat di rumah dan difermentasi untuk waktu yang lama.
Makin lama kimchi difermentasi, maka kimchi makin kaya nutrisi dan tinggi kandungan nutrisi juga.
Baca Juga: 5 Olahan Lezat Berbahan Dasar Oncom untuk Menu Santapan Sehari-hari, Dijamin Bikin Ketagihan
Nah, Kids, itu tadi berbagai contoh makanan fermentasi yang kaya nutrisi dan baik untuk kesehatan pencernaan. Mana yang paling kamu suka?
Pertanyaan: |
Bakteri apa yang digunakan untuk membuat tempoyak? |
Petunjuk, cek lagi halaman 3. |
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Komentar