GridKids. id - Hai, Kids, kembali lagi bersama GridKids untuk belajar bersama materi sejarah Indonesia.
Kali ini kamu akan diajak membahas satu persatu materi tentang kerajaan-kerajaan di Indonesia pada masa lampau.
Berdasarkan buku Seri Ensiklopedia Ilmu Pengetahuan Sosial: Kerajaan Nusantara karya Nur Asiah (2009), kamu akan diajak melihat bersama berbagai keterangan tentang kerajaan-kerajaan yang ada di nusantara, nih.
Di artikel ini kamu akan diajak mengenal salah satu kerajaan Islam yang ada di ujung Pulau Sumatera, nih.
Yuk, simak pembahasan kerajaan pertama kita kali ini, Kids!
Kerajaan Aceh
Kesultanan Aceh terletak di ujung utara Sumatra, tepatnya di Aceh Utara (Sekarang NAD).
Kesultanan Aceh dirintis oleh Muzaffar Syah di abad ke-15 M.
Namun, status kesultanan penuh baru diperoleh di bawah pemerintahan Ali Mughayat.
Kesultanan Aceh didirikan oleh Sultan Ali Mughayat Syah di tahun 1496.
Pada masa awal-awal pemerintahannya, wilayah Kesultanan Aceh berkembang sampai mencakup Daya, Deli, Pedir, Pasai, juga Aru.
Baca Juga: Kerajaan Aceh Darussalam: Awal Berdiri, Perkembangan dan Keruntuhannya
Pada 1528, Sultan Ali Mughayat Syah digantikan oleh putra sulungnya yaitu Salahuddin yang berkuasa hingga 1537.
Sultan Salahuddin lalu digantikan oleh Sultan Alauddin Riayat Syah al-Kahar yang berkuasa hingga 1568.
Masa kejayaan Kesultanan Aceh berada di bawah kepemimpinan Sultan Iskandar Muda (1607-1636).
Pada masa pemerintahan beliau, Aceh berhasil memukul mundur Portugis dari selat Malaka.
Bangsa Aceh juga meluaskan pengaruhnya atas pulau-pulau Nusantara (Sumatera, Jawa, dan Kalimantan) serta sebagian tanah Semenanjung Melayu.
Aceh juga sudah melakaukan hubungan diplomatik dengan bangsa-bangsa yang melayari Lautan Hindia.
Pada 1586, Kesultanan Aceh melakukan penyerangan terhadap Portugis di Malaka.
Penyerangan itu mengutus armada berupa 500 kapal perang dengan 60.000 tentara angkatan laut.
Serangan besar-besaran ini dilakukan untuk memperluas dominasi Aceh atas Selat Malaka dari segala penjuru.
Tapi, penyerangan ini gagal karena adanya persengkongkolan antara Portugis dengan kesultanan Pahang.
Peninggalan Kesultanan Aceh
Baca Juga: 23 Nama Kabupaten di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Ibu Kotanya
Kesultanan Aceh sudah melakukan beberapa ulama ternama yang karyanya jadi rujukan utama dalam bidangnya masing-masing.
Salah satunya adalah Hamzah Fansuri penulis buku Tabyan Fi Ma'rifati al-U Adyan.
Selain itu ada juga Nuruddin ar-Raniry dengan bukunya Sirat al-Mustaqim, juga Syamsuddin al-Sumatrani dengan bukunya Mi'raj al Muhakikin al-iman.
Namun, kesultanan Aceh mengalami kemunduran sejak Sultan Iskandar Tsani yang wafat pada 1641.
Kemunduran Kesultanan Aceh juga disebabkan oleh makin menguatnya pengaruh Belanda di Pulau Sumatra dan Selat Malaka.
Selain itu, perebutan kekuasaan di antara para pewaris takhta juga mendorong kerajaan Islam besar di Sumatra ini kepada kemunduran.
Sumber: Seri Ensiklopedia Ilmu Pengetahuan Sosial: Kerajaan Nusantara karya Nur Asiah (2009)
Pertanyaan: |
Pada masa pemerintahan siapa Kesultanan Aceh mencapai masa keemasannya? |
Petunjuk, cek lagi hlm. 2. |
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar