GridKids.id - Buah-buahan dan sayuran segar sering disimpan bersamaan dalam wadah atau ruang yang sama, misalnya ditempatkan di atas meja dapur atau dalam kulkas.
Hal ini dilakukan sebagai cara menata ruangan dan memastikan semua bahan makanan tersimpan baik supaya enggak cepat rusak.
Tapi, tahukah kamu kalau ada beberapa buah dan sayuran yang sebaiknya enggak disimpan bersamaan?
Yap, kalau buah dan sayuran ini disimpan bersamaan maka kualitasnya bisa berkurang karena risiko kontaminasi, Kids.
Bahan makanan yang terkontaminasi bisa mengancam kesehatan orang yang memakannya.
Dilansir dari kompas.com, berikut ini ada buah dan sayuran yang sebaiknya enggak disimpan di tempat yang sama. Apa saja?
Buah dan Sayuran yang Sebaiknya Tak Disimpan Bersamaan
1. Melon dengan Buah dan Sayuran Lain
Melon sebaiknya enggak disimpan bersamaan dengan buah dan sayuran lainnya, ya, Kids.
Melon menghasilkan etilen yang bisa mempercepat proses pematangan buah atau sayuran yang ada di dekatnya.
Inilah kenapa lebih baik menyimpan melon di atas meja sampai matang dan siap dimakan.
Baca Juga: 5 Manfaat Konsumsi Cantaloupe untuk Kesehatan, Salah Satunya Stabilkan Tekanan Darah
Melon harus dipotong dan disimpan dalam wadah yang rapat sebelum ditempatkan dalam kulkas, Kids.
Jika sudah disimpan dengan benar, melon enggak akan terpengaruh atau mempengaruhi buah dan sayuran yang disimpan di dekatnya, Kids.
2. Bawang, Apel, dan Kentang
Apel dan kentang adalah buah dan sayuran yang sensitif terhadap gas etilen.
Jadi, jika keduanya disimpan bersamaan dengan bawang yang menghasilkan banyak gas etilen, yang terjadi apel dan kentang akan terkontaminasi aroma bawang bombay yang kuat.
Tak hanya aromanya yang berubah, rasa dari apel dan kentang juga bisa berubah, nih, Kids.
Kentang, bawang bombay, juga bawang putih baiknya disimpan di tempat yang sejuk dan gelap supaya kualitasnya bagus dan umur simpannya panjang.
Apel perlu dipisahkan dari buah dan sayuran lain karena termasuk buah yang sensitif pada gas etilen, Kids.
Apel juga bisa membantu proses pematangan buah lain di dekatnya dari etilen yang diproduksinya, lo.
3. Jamur dan Makanan Pedas
Jamur adalah jenis sayuran yang bisa menyerap aroma dari makanan dengan aroma yang kuat, seperti misalnya makanan pedas.
Baca Juga: Kaya Kandungan Nutrisi, Intip 6 Khasiat Jamur Enoki untuk Kesehatan Tubuh
Inilah kenapa jamur sebaiknya enggak disimpan terlalu dekat dengan makanan pedas dalam kulkas, Kids.
Jamur bisa disimpan dalam kantong kertas supaya sayuran ini bisa bernapas dengan baik.
Jika disimpan dengan kantong kertas, aroma makanan lain enggak bisa merasuk dan sekaligus bisa mengatasi masalah kelembapan yang muncul pemicu jamur jadi cepat busuk.
Ketika kantong kertas sudah tipis dan basah, sebaiknya ganti kantong kertasnya supaya enggak mencemari bahan makanan lain yang disimpan dekat dengannya.
4. Kembang Kol, Apel, Kiwi, dan Bawang
Kembang kol adalah salah satu sayuran yang sangat sensitif pada gas etilen.
Inilah kenapa kembang kol sebaiknya enggak disimpan bersama buah-buahan, seperti apel, melon, kiwi, atau bawang bombay.
Gas etilen dari buah-buahan itu bisa membuat kembang kol lebih cepat matang dan cepat busuk.
Kembang kol perlu sirkulasi udara yang baik supaya tetap terjaga kesegarannya.
Kalau kembang kol disimpan dalam kantong plastikan, biarkan bagian atas kantong terbuka supaya kembang kol bisa bernapas dengan baik.
Kalau kembang kol akan disimpan dalam kulkas, sayuran ini sebaiknya disimpan di rak khusus untuk penyimpanan sayuran supaya tetap segar dan enggak cepat layu.
Baca Juga: Kaya Serat, Mana yang Lebih Sehat antara Brokoli dan Kembang Kol?
Nah, Kids, itu tadi empat kategori buah dan sayuran yang sebaiknya enggak disimpan bersamaan karena bisa mempengaruhi kualitas dan kesegarannya. Semoga menambah wawasanmu, ya!
Pertanyaan: |
Kenapa beberapa buah dan sayuran sebaiknya enggak disimpan bersamaan? |
Petunjuk, cek lagi hlm. 1. |
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar