GridKids.id - Ruang angkasa adalah tempat yang sangat luas dan indah dilihat dari tempat yang sangat jauh.
Di ruang angkasa pula manusia terus mencoba mengungkap misteri tentang kehidupan yang belum terungkap.
Kehidupan di ruang angkasa tentunya enggak sama seperti yang kita rasakan di Bumi, Kids.
Astronaut yang melakukan misi menjelajah ruang angkasa harus melakukan banyak penyesuaian supaya tetap bisa bertahan hidup di luar Bumi.
Salah satu perlengkapan yang diperlukan oleh astronaut di ruang angkasa adalah baju astronaut.
Dengan adanya baju astronaut, manusia bisa bernapas dan bertahan hidup di ruang angkasa.
Baju astronaut juga dilengkapi dengan helm astronaut.
Lalu, pernahkah kamu membayangkan apa yang terjadi kalau astronaut melepaskan helmnya?
Hal yang Terjadi Kalau Astronaut Melepaskan Helmnya
Meski banyak yang membayangkan kalau efeknya bisa sangat fatal bagi astronaut, hal yang terjadi ternyata cukup normal, lo.
Ketika helm astronaut dilepas, astronaut enggak akan langsung mati, membeku, atau meledak.
Baca Juga: Benarkah Astronaut Menua Lebih Lambat ketika Berada di Luar Angkasa?
Dilansir dari laman kompas.com, menurut Dr. Sergi Vaquer Araujo dari European Space Agency (ESA), suhu tubuh astronaut akan turun tapi enggak langsung membeku.
Berdasarkan percobaan ke hewan dan insiden yang terjadi di sana, astronaut yang melepas helm akan hilang selama 12 detik, Kids.
Namun, para astronaut bisa bertahan hidup kalau diberi tekanan ulang dalam durasi 2 menit atau kurang dari itu.
Pakaian antariksa yang dipakai oleh astronaut fungsinya enggak hanya menyuplai oksigen untuk mendukung kehidupan.
Seragam astronaut juga bisa menjaga tekanan tubuh yang mendukung pernapasan dan fungsi tubuhnya.
Kalau pakaian astronaut ini enggak berfungsi baik bisa membahayakan keselamatan jiwa astronaut.
Jika helm dilepas, wajah astronaut akan terpapar sengatan matahari yang tinggi tanpa filter.
Paru-paru astronaut akan mengembang mirip balon dan meledak, dan untuk itu harus terus menghembuskan napas.
Untuk bisa menjaga saluran pernapasan tetap terbuka, namun paru-paru yang harusnya jadi tempat masuknya oksigen tapi berubah jadi tempat keluarnya oksigen dalam darah.
Udara yang mengembang dalam telinga dan sinus bisa menyebabkan jaringan dalam tubuh bisa pecah dan membuat telinga astronaut jadi tuli.
Kalau enggak ada tekanan atmosfer, kelembapan yang melapisi mata, mulut, dan tenggorokan akan ikut menguap.
Baca Juga: Benarkah Astronaut Menua Lebih Lambat ketika Berada di Luar Angkasa?
Ancaman paling serius yang bisa terjadi ketika helm astronaut dilepaskan adalah hilangnya oksigen darah yang bentuknya gas masuk ke paru-paru yang terpapar ruang hampa udara memicu hipoksia dan hilang sadar.
Pertanyaan: |
Apa fungsi baju antariksa yang dipakai oleh astronaut? |
Petunjuk, cek lagi halaman 1. |
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,kids.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar