Dilansir dari laman kompas.com, menurut Dr. Sergi Vaquer Araujo dari European Space Agency (ESA), suhu tubuh astronaut akan turun tapi enggak langsung membeku.
Berdasarkan percobaan ke hewan dan insiden yang terjadi di sana, astronaut yang melepas helm akan hilang selama 12 detik, Kids.
Namun, para astronaut bisa bertahan hidup kalau diberi tekanan ulang dalam durasi 2 menit atau kurang dari itu.
Pakaian antariksa yang dipakai oleh astronaut fungsinya enggak hanya menyuplai oksigen untuk mendukung kehidupan.
Seragam astronaut juga bisa menjaga tekanan tubuh yang mendukung pernapasan dan fungsi tubuhnya.
Kalau pakaian astronaut ini enggak berfungsi baik bisa membahayakan keselamatan jiwa astronaut.
Jika helm dilepas, wajah astronaut akan terpapar sengatan matahari yang tinggi tanpa filter.
Paru-paru astronaut akan mengembang mirip balon dan meledak, dan untuk itu harus terus menghembuskan napas.
Untuk bisa menjaga saluran pernapasan tetap terbuka, namun paru-paru yang harusnya jadi tempat masuknya oksigen tapi berubah jadi tempat keluarnya oksigen dalam darah.
Udara yang mengembang dalam telinga dan sinus bisa menyebabkan jaringan dalam tubuh bisa pecah dan membuat telinga astronaut jadi tuli.
Kalau enggak ada tekanan atmosfer, kelembapan yang melapisi mata, mulut, dan tenggorokan akan ikut menguap.
Baca Juga: Benarkah Astronaut Menua Lebih Lambat ketika Berada di Luar Angkasa?
Source | : | Kompas.com,kids.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar