Sebelum digunakan, tongkat dicampur dengan air. Tinta tulis juga tidak terbatas memakai material jelaga saja.
Berbagai bahan berwarna dan ekstrak dari tumbuhan, hewan, dan mineral juga telah digunakan sebagai tinta.
Namun selama berabad-abad, campuran garam besi yang larut dengan ekstrak tanin digunakan sebagai tinta tulis dan merupakan dasar dari tinya biru-hitam modern.
Tinta untuk mencetak
Penggunaan tinta kemudian meluas untuk pencetakan. Orang China bereksperimen dengan pencetakan setidaknya sejak tahun 500 M dengan menggunakan tinta dari zat tanaman yang dicampur dengan tanah berwarna dan jelaga.
Ketika Johannes Gutenberg menemukan mesin cetak di Jerman sekitar tahun 1440, tinta dibuat dengan mencampur pernis atau minyak biji rami yang direbus dengan jelaga.
Selama lebih dari 300 tahun, tinta semacam itu terus digunakan dengan sedikit modifikasi dalam komposisinya.
Tinta modern yang berwarna
Pada tahun 1772, paten pertama untuk tinta berwaran dikeluarkan di Inggris.
Lalu pada abad ke-19 bahan kimia pengering muncul, memungkinkan penggunaan berbagai macam pigmen untuk tinta berwarna.
Belakangan, pernis dengan berbagai kekakuan dikembangkan untuk membuat tinta untuk berbagai kertas dan mesin cetak.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Noda Tinta Pulpen yang Terkena Seragam Sekolah
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Heni Widiastuti |
Editor | : | Heni Widiastuti |
Komentar