GridKids.id - Kids, dalam pelajaran Bahasa Indonesia kelas 4 SD, kita akan mempelajari fakta dan opini.
Dalam sebuah kalimat kita sering temukan fakta dan opini. Fakta dan opini memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda.
Nah, untuk mengenali fakta dan opini, yuk, simak perbedaannya berikut ini!
Pengertian Fakta
Fakta merupakan suatu peristiwa atau kejadian yang nyata atau tanpa ada campuran pendapat, opini atau perspektif.
Fakta memiliki karakteristik yang menampilkan kebenaran secara kebahasaan.
Ciri-Ciri Fakta
1. Data Akurat
Fakta harus memiliki data yang akurat. Dengan menampilkan data yang akurat, kalimat fakta berarti sudah terverifikasi kebenarannya.
Contohnya berupa bilangan statistik, tanggal dan waktu kejadian, pernyataan atau pengakuan, dan hal- hal lain.
2. Bersifat Objektif
Baca Juga: Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 6 Bab 3 Hal.70: Opini dan Fakta
Fakta juga harus bersifat objektif. Fakta harus menyatakan pernyataan netral atau tak memihak siapapun yang sedang dibicarakan.
Berikut ini contoh kalimat yang objektif:
Berdasarkan catatan Komnas Perempuan, angka kekerasan pada perempuan pada tahun 2021 meningkat sampai 20 persen lebih tinggi dibandingkan pada tahun 2020.
3. Telah Benar-Benar Terjadi
Fakta harus menunjukan situasi yang benar-benar terjadi. Jadi, konteks kalimat yang benar-benar terjadi yang ditampilkan dengan kelogisan atau logika berpikir bahwa situasinya benar-benar terjadi.
Pengertian Opini
Opini merupakan kalimat pendapat, pemikiran atau pendirian seseorang saat menghadapi fenomena tertentu berdasarkan perspektifnya.
Sebuah opini bisa terjadi bergantung dari siapa yang mengungkapnya bukan kejadian fakta yang terjadi.
Maka tak heran jika muncul opini yang berbeda-beda sesuai dengan perspektif masing-masing orang.
Ciri-Ciri Opini
1. Mengandung Pendapat Pribadi
Baca Juga: 5 Ciri-Ciri Kalimat Opini serta Contoh dan Perbedaannya dengan Kalimat Fakta
Opini memiliki ciri-ciri sebuah pendapat atau pandangan seseorang terhadap sebuah fenomena tertentu.
Oleh karena itu opini banyak ditemukan dengan beragam dalam fenomena tertentu.
Contoh opini mengandung pendapat pribadi, seperti berikut ini: Menurut saya, kecelakaan tersebut disebabkan oleh supir yang lalai.
2. Bersifat Subjektif
Kebalikan dari fakta yang bersifat objektif, maka opini bersifat subjektif karena memang tujuannya untuk memihak salah satu pihak dalam suatu fenomena tertentu.
Subjektif berarti tidak netral karena dikemukakan hanya menurut salah satu pihak.
Contoh kalimat opini yang bersifat subjektif, seperti berikut ini: Saya yakin dia melanggar aturan hukum yang berlaku.
3. Memiliki Kata-Kata yang Sifatnya Relatif
Opini juga memiliki kata-kata yang sifatnya relatif atau kata dan frasa yang bisa berubah tergantung dari siapa yang mengucapkannya.
Kata-kata yang biasanya diucapkan seperti, paling, lebih, agak dan lainnya.
Nah, itulah tadi perbedaan fakta dan opini, ya, Kids.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kemendikbudristek |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Heni Widiastuti |
Komentar