GridKids.id - Semua proses komunikasi memberi dampak tertentu bagi komunikan dan penerima pesannya.
Dalam proses komunikasi terdapat tiga dampak, yaitu konitif, afektif dan kognitif.
Nah, kali ini kita akan membahas tentang dampak komunikasi afektif.
Dampak komunikasi afektif berkaitan dengan perasaan, seperti senang, sedih, marah, kecewa hingga tertawa, Kids.
Melansir Kompas.com, dampak afektif komunikasi adalah dampak yang mempengaruhi perasaan, emosi hingga sikap seseorang.
Apabila masyarakat terpengaruh dengan perasaan itu, maka mereka telah terkena dampak komunikasi afektif.
Dampak komunikasi afektif juga bisa menimbulkan perasaan komunikannya hingga dapat mengubah sikapnya.
Dampak dari komunikasi afektif bisa sangat bervariasi tergantung pada konteks, hubungan interpersonal, dan bagaimana pesan tersebut disampaikan.
Adapun beberapa dampak komunikasi afektif yang umum terjadi:
1. Meningkatkan Koneksi Emosional
Baca Juga: Memahami Komunikasi Strategi: Pengertian, Prinsip dan Praktik dan Contohnya
Komunikasi afektif yang positif seperti ungkapan kasih sayang, pujian, atau dukungan emosional dapat memperkuat hubungan antara individu.
Ini membantu membangun rasa saling percaya, keintiman, dan koneksi emosional yang lebih dalam.
2. Mengurangi Konflik
Ketika komunikasi afektif dilakukan dengan bijak, misalnya dalam mengungkapkan perasaan yang menyakitkan dengan lembut dan terbuka, hal itu dapat mengurangi potensi konflik.
Orang yang mampu menyampaikan emosi mereka dengan jujur dan terbuka cenderung lebih mampu menyelesaikan masalah secara konstruktif.
3. Meningkatkan Kesejahteraan Emosional
Ungkapan emosi yang sehat dan diterima secara positif oleh orang lain dapat meningkatkan kesejahteraan emosional.
Misalnya, berbagi kegembiraan dengan orang-orang terdekat dapat meningkatkan mood dan kebahagiaan.
4. Meningkatkan Kepahaman dan Empati
Komunikasi afektif yang efektif melibatkan mendengarkan dengan empati dan memahami perasaan orang lain.
Ini dapat memperdalam pemahaman kita tentang perspektif orang lain dan membantu kita merespons dengan lebih sensitif terhadap kebutuhan dan perasaan mereka.
lBaca Juga: Memahami Komunikasi Strategi: Pengertian, Prinsip dan Praktik dan Contohnya
5. Memperkuat Hubungan Sosial
Komunikasi afektif yang positif dan terbuka membantu membangun dan memelihara hubungan sosial yang sehat.
Orang yang mampu mengungkapkan emosi mereka dengan jujur dan menerima respon yang empatik cenderung memiliki hubungan yang lebih kokoh dengan orang lain.
6. Mengurangi Stres
Memiliki outlet untuk mengekspresikan emosi secara sehat dan diterima dapat membantu mengurangi tingkat stres.
Ketika kita merasa didengar dan dipahami, hal itu dapat memberikan rasa lega dan mengurangi tekanan emosional.
Nah, itulah tadi beberapa dampak komunikasi afektif yang perlu kamu pahami, ya, Kids.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar