Peneliti Temukan Fosil Burung Predator Raksasa di Antarktika, Seperti Apa Wujudnya?

GridKids.id - Antarktika adalah kawasan kutub paling selatan Bumi yang dikenal akan suhunya yang ekstrem.

Di sana enggak bisa ditinggali manusia untuk waktu lama karena cuacanya yang ekstrem.

Tahukah kamu bahwa sekita 50 juta tahun lalu, hidup burung raksasa yang menyeramkan di Antarktika?

Burung raksasa itu tingginya bisa mencapai 2 meter dan karena fisiknya itu, sang buurk jadi predator puncak di Antarktika kala itu, lo.

Ketika burung itu masih hidup, iklim Antarktika enggak sedingin sekarang.

Dilansir dari laman kompas.com, sebuah peneliti dari Carolina Acosta Hospitaleche yang menggali formasi La Meseta di Antarktika.

La Meseta adalah endapan sedimen yang berasal dari era Eosen di Pulau Seymour.

Penggalian itu mengungkap temuan enggak biasa yaitu burung pemangsa yang aktif di siang hari.

Uniknya predator ini harus bersaing dengan burung-burung lain juga hewan berkantung kecil yang makan serangga di benua itu.

Temuan burung itu jadi temuan karnivora terbesar di Antarktika.

Lalu, seperti apa burung predator raksasa dari Antarktika ini?

Baca Juga: Tak Hanya Suhu Ekstrem, Kenapa Sulit Tinggal Menetap di Benua Antarktika?

Burung Predator Raksasa dari Pulau Seymour

Sebelum temuan burung ini, sudah banyak fosil mamalia berukuran kecil yang sering ditemukan di Pulau Seymur.

Namun, kali itu peneliti berhasil menemukan dua fosil cakar berukuran 8 sentimeter.

Dugaan awalnya, peneliti mengira kalau cakar itu milik burung teror, seekor burung besar yang enggak bisa terbang.

Burung teror biasanya dipergunakan untuk menggambarkan burung-burung yang masuk kelompok famili Phorusrhacidae yang sudah punah.

Selama masih eksis, burung-burung yang masuk famili ini dianggap sebagai karnivora yang aktif dan bergerak cepat.

Namun, hanya dengan temuan ceker itu enggak cukup bagi peneliti untuk memasukkan fosil itu ke dalam kategori Phorusrhacidae.

Peneliti juga memperkirakan kalau burung teror ini punya tinggi sekitar 2 meter dengan beratnya sekitar 100 kilogram.

Burung teror biasa makan vertebrata yang ukurannya antara kecil hingga sedang, misalnya hewan-hewan seperti babi dan rusa.

Cakar burung ini berukuran besar dengan paruh yang tajam dan bengkok sehingga cocok untuk menjatuhkan mangsanya.

Fakta bahwa pulau-pulau di Antarktika mengalami erosi membuat peneliti haus terus berusaha mengungkap fosil-fosil baru tiap tahunnya.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.

PROMOTED CONTENT