GridKids.id - Kids, apakah kalian pernah mendengar istilah eutrofikasi?
Secara umum, eutrofikasi adalah bentuk masalah ekologi yang terjadi di sumber air terbuka.
Adapun beberapa sumber air terbuka tersebut ialah danau, sungai hingga waduk.
Salah satu dampak jika sumber air mengalami eutrofikasi adalah penurunan kadar oksigen.
Lebih parahnya, kondisi ini bisa menyebabkan ikan-ikan di dalam perairan kehilangan tempat tinggalnya.
Lantas, apa yang menyebabkan sebuah sumber air mengalami eutrofikasi? Apa saja dampaknya?
Nah, kali ini GridKids akan mengajak kalian mengenal apa itu eutrofikasi lengkap dengan penyebab dan dampaknya, ya.
Yuk, langsung saja kita simak pembahasan tentang eutrofikasi!
Apa Itu Eutrofikasi?
Eutrofikasi adalah masalah ekologi yang paling serius yang terjadi di sumber air.
Eutrofikasi sendiri ditandai dengan pertumbuhan alga dan tanaman yang padat dalam perairan.
Baca Juga: Apa yang Terjadi Jika Ekosistem Lahan Basah Rusak? Ini Penjelasannya
Senyawa penyebab eutrofikasi sendiri dapat berasal dari beberapa sumber, seperti kotoran hewan, pupuk, hingga limbah industri dan rumah tangga.
Namun demikian, eutrofikasi juga dapat terjadi secara alami selama ribuan tahun.
Polutan yang menyebabkan eutrofikasi adalah fosfat dan nitrat, baik dari sumber titik maupun nontitik ke dalam sistem air.
Apa Saja Dampak Eutrofikasi?
1. Kelimpahan Zat yang Tak Dibutuhkan
Eutrofikasi menyebabkan kelimpahan zat yang tak dibutuhkan seperti fitoplankton, zooplankton, bakteri, dan jamur.
Hal Inilah yang kemudian meningkatkan bahan kimia anorganik yang menyebabkan pembentukan zat berbahaya.
2. Mengancam Makhluk Hidup
Ketika ekosistem perairan mengalami Eutrofikasi, fitoplankton akan tumbuh secara eksplosif.
Akibatnya, ganggang mengambil oksigen terlarut yang dibutuhkan spesies hewan dan tumbuhan di dalam air.
Penipisan oksigen terjadi ketika kehidupan alga atau tanaman mati dan terurai.
Baca Juga: Benarkah Predator Berperan Penting dalam Mengendalikan Populasi? Ini Penjelasannya
Selain itu, tumbuhnya fitoplankton juga menyebabkan berkurangnya cahaya yang masuk ke dalam perairan.
3. Menurunnya Kualitas Air
Zat organik yang tinggi memberikan bau dan rasa yang enggak enak pada air.
Zat-zat ini membentuk senyawa kimia kompleks yang bisa mencegah proses pemurnian normal hingga membatasi laju aliran.
Jenis-jenis Eutrofikasi
Eutrofikasi bisa dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Eutrofikasi alami
Eutrofikasi alami bisa terjadi melalui proses akumulasi, aliran, dan penambahan nutrisi ke badan air yang menyebabkan perubahan produksi primer dan komposisi spesies komunitas.
Namun demikian, proses ini membutuhkan waktu hingga ribuan tahun.
2. Eutrofikasi akibat Manusia
Pembukaan lahan yang dilakukan manusia dapat mempercepat eutrofikasi yang terjadi di sumber air.
Baca Juga: 5 Peran Ekosistem Padang Rumput bagi Makhluk Hidup serta Ciri-cirinya
Selain itu, ativitas industri juga bisa mempercepat proses eutrofikasi.
Itulah pembahasan tentang kerusakan ekologi yang disebut dengan eutrofikasi ya, Kids!
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Gramedia Blog |
Penulis | : | Andy Nugroho |
Editor | : | Grid Kids |
Komentar