Karena, hal tersebut membawa alergen ke kaus kaki kita dan kemudian ke seluruh rumah.
Keberadaan kotoran, debu, atau alergen pada kaus kaki bisa memicu reaksi alerfi atau sensitivitas kulit.
3. Infeksi kaki
Bakteri seperti Staphylococcus dan jamur Trichophyton menyukai kondisi kaus kaki kotor yang lembap dan hangat, sehingga bertumbuh subur di lingkunga tersebut.
Bakteri dan jamur dapat menyebabkan infeksi, mulai dari benjolan gatal hingga kutu air, dan infeksi bakteri selulitis.
Dalam kasus yang jarang terjadi, infeksi kaki dapat menjadi serius dan bahkan menjadi septik jika tak diobati.
4. Munculnya bau busuk
Efek samping yang langsung dirasakan karena tak mengganti kaus kaki adalah kaki yang bau apek.
Dr Wenjay Sung, DPM, dokter ahli penyakit kaki mengatakan bahwa kombinasi keringat, bakteri, dan sel kulit mati pada kaki karena kaus kaki kotor, akan menghasilkan bau busuk.
Walaupun bau kaki sendiri belum tentu bermasalah, namun hal tersebut dapat menyebabkan masalah bila mengganggu orang di sekitar kita.
Kemungkinan besar kita tak akan menyadarinya karena kita semua tak dapat mencium bau kaki kita sendiri, karena kekurangan sensorik.
Baca Juga: 5 Tips Sederhana Menghindari Bau Tak Sedap dari Sepatu, Apa Saja?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Heni Widiastuti |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar