GridKids.id - Akomodasi dalam Sosiologi mengacu pada proses penyesuaian diri individu atau kelompok terhadap perubahan dalam lingkungan sosial mereka.
Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan bagaimana individu atau kelompok menyesuaikan nilai, norma, atau perilaku mereka agar sesuai dengan tuntutan atau harapan lingkungan sosial mereka.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menyebut akomodasi sebagai proses penyesuaian sosial dalam interaksi antara satu orang dengan orang lainnya, atau penyesuaian sosial antara satu kelompok dengan kelompok lain yang berada di sebuah wilayah.
Nah, proses akomodasi dapat terjadi dalam berbagai tingkatan, mulai dari perubahan kecil dalam perilaku individu hingga transformasi besar dalam struktur sosial.
Akomodasi dalam sosiologi dapat bersifat sukarela atau juga dipaksakan oleh tekanan sosial, politik atau ekonomi.
Ini merupakan bagian penting dari dinamika sosial dan interaksi manusia dalam masyarakat.
Maka, akomodasi sendiri sangat berhubungan dengan norma dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat di sebuah wilayah.
Lalu, apa saja macam-macam akomodasi dalam Sosiologi?
Contoh Akomodasi dalam Sosiologi
1. Kompromi
Baca Juga: Pengertian Keteraturan Sosial dan Dampak Positifnya
Kompromi sering kali diperlukan untuk mencapai solusi yang dapat diterima oleh semua pihak yang terlibat.
Hal ini dilakukan dengan meredakan tuntutan salah satu pihak, demi tercapainya sebuah penyelesaian atau solusi.
2. Koersi
Koersi adalah cara penyelesaian dengan cara memaksa salah satu pihak, agar posisinya lebih lemah.
Contoh akomodasi dalam sosiologinya ialah sistem atau rezim pemerintahan yang cenderung totaliter terhadap rakyatnya.
3. Arbritase
Abritase adalah cara penyelesaian dengan cara perdamaian atau kebijaksanaan. Biasanya pihak ketiga ini datangnya dari lembaga berwenang.
Contoh akomodasinya adalah penyelesaian pertentangan antara pengusaha dengan serikat buruh, dengan mengundang Dinas Tenaga Kerja atau sejenisnya.
4. Mediasi
Mediasi hampir sama dengan arbitase, yaitu cara penyelesaian dengan proses hadirnya pihak ketiga.
Hanya saja pihak ketiga dalam proses mediasi berperan sebagai penengah atau juru damai. Keputusan untuk berdamai sangat bergantung pada pihak-pihak yang bertikai.
Baca Juga: 6 Faktor Penyebab Terjadinya Konflik Sosial di Lingkungan Masyarakat
Misal, mediasi pemerintah Indonesia dalam mendamaikan beberapa kelompok atau faksi yang berselisih di Kamboja.
5. Toleransi
Toleransi merupakan suatu perilaku menghargai perbedaan. Akomodasi dalam sosiologi ini dilakukan tanpa adanya persetujuan resmi dari pihak yang terlibat di dalamnya.
Kedua belah pihak akan saling bertolerasi, dan berupaya menghindarkan diri dari perselisihan yang sifatnya merugikan.
Misalnya, toleransi antarkelompok etnis dan toleransi antarkelompok agama.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar