GridKids.id - Kids, tahukah kamu Indonesia dan Jepang sama terletak di zona Cincin Api Pasifik?
Ya, zona Cincin Api Pasifik adalah wilayah di sekitar Samudra Pasifik yang dikenal karena aktivitas seismik dan vulkanik yang tinggi.
Wilayah ini memiliki banyak gunung berapi aktif dan sering kali terjadi gempa bumi di sana.
Menurut United States Geological Survey (USGS), Indonesia merupakan negara dengan frekuensi gempa Bumi terbanyak di dunia. Indonesia hanya kalah dengan Jepang jika perbandingannya berupa luas daratan yang kerap diguncang gempa.
Karena wilayah Indonesia yang besar maka tidak semua gempa berdampak langsung atau bisa dirasakan di daratan.
Sekitar 1.500 gempa menghantam negeri Sakura tiap tahunnya. Berada di sepanjang zona Cincin Api Pasifik membuat tanah Jepang tidak stabil.
Salah satu gempa Bumi terburuk yang dialami Jepang pada abad ke-20 terjadi pada 17 Januari 1995.
Gempa Bumi berkekuatan 6,9 skala richter mengguncang Kobe selama 20 detik.
Sekitar 4.600 dari 6.434 korban jiwa berasal dari Kobe. Menyadari dampak besar dari gempa Bumi, Jepang segera melakukan evaluasi besar-besaran.
Para peneliti mengungkap bahwa gempa besar pada 1995 disebabkan pergerakan lempeng Bumi.
Untuk urusan ini, sulit rasanya membayangkan ada sebuah teknologi yang mampu menghentikan aktivitas lempeng Bumi yang terus aktif bergerak.
Baca Juga: Geografi Kelas XI SMA: Daerah Persebaran Bencana Gempa Bumi di Indonesia
Jepang pun sadar bahwa wilayahnya sangat rentan mengalami gempa bumi, maka dari itu Jepang melakukan banyak inovasi dalam hal mitigasi bencana.
Jepang melakukan berbagai cara untuk mengatasi gempa bumi.
Seperti,beberapa wilayah pesisir Jepang dilengkapi tempat perlindungan tsunami, sementara beberapa lainnya membangun pintu air untuk mengontrol aliran air dari tsunami.
Dilansir dari The Telegraph, generasi anak-anak Jepang pasca-gempa Kobe 1995 juga akrab dengan latihan mitigasi bencana gempa Bumi.
Ketika alarm peringatan berbunyi, anak-anak di sekolah mulai mencari tempat berlindung di kolong meja guna melindungi diri dari reruntuhan barang dan material bangunan. Latihan itu dilakukan setiap bulan.
Ada pula aturan yang mewajibkan sekolah dengan dua lantai atau lebih dilengkapi jalur evakuasi yang dapat dipakai anak-anak untuk menuju ke tempat aman.
Sekolah juga bisa menjadi penampungan dadakan ketika rumah para siswa rusak akibat gempa.
Program mitigasi gempa Bumi di Jepang ini membuahkan ketenangan luar biasa di kalangan anak-anak hingga orang dewasa tiap kali Bumi mulai bergetar.
Dalam pendidikan mitigasi bencana, nilai saling tolong-menolong pun diajarkan.
Anak-anak diprioritaskan selama proses evakuasi sehingga mereka bisa mentransfer pengetahuan kepada orang-orang di sekitarnya jika bencana kembali terjadi kelak.
Akhirnya, kebiasaan ini menular dan berhasil menyelamatkan banyak nyawa.
Baca Juga: Kategori Gempa Berdasarkan Kekuatannya, Materi IPA Kelas 8 SMP
Selain alarm peringatan dan edukasi, Jepang juga sangat memerhatikan soal struktur bangunan.
Seperti inovasi pada struktur beton bertulang yang mampu menahan gempa meski tidak mengurangi risiko getaran.
Inovasi ini memanfaatkan minyak, karet, dan zat-zat lain yang tertanam di antara struktur bangunan dan tanah.
Bantalan yang tercipta dari struktur yang dipakai oleh 7.600 konstruksi di Jepang ini menjadikan bangunan tahan gempa. Jepang banyak belajar dari gempa di Kobe tahun 1995 silam.
Dari ‘hasil belajar’ itu kini mampu menyelamatkan ribuan nyawa ketika gempa terjadi.
Nah, itulah cara Jepang bisa mengatasi gempa bumi, ya, Kids.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | kemdikbud.go.id |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar