GridKids.id - Apakah kamu pernah membaca geguritan, Kids?
Pada artikel ini GridKids akan mencari tahu apa saja struktur fisik geguritan, ya.
Geguritan merupakan bentuk karya sastra yang berisi ungkapan pikiran dan perasaan pengarang melalui daya imajinatif dalam bentuk puisi.
Nah, sederhananya geguritan dipahami sebagai puisi dalam bahasa Jawa. Diketahui geguritan mengutamakan keindahan bahasa dalam penggunaannya.
Perbedaan yang mencolok antara puisi dalam bahasa Indonesia dengan geguritan adalah bahasa yang digunakan.
Geguritan menggunakan bahasa Jawa yang memiliki irama, mitra, rima dalam penyusunannya, ya.
Umumnya geguritan bisa digunakan sebagai curahan isi hati atau perasaan seseorang dalam sebuah lirik dengan menggunakan bahasa Jawa.
Ciri-ciri geguritan adalah jumlah gatra (baris) enggak tetap, setiap gatra berisi 8 suku kata, bunyi pada akhir kata bersuara rama, dan permukaan geguritan harus diawali dengan kata sun gegurit (aku mengarang).
Tahukah kamu? Geguritan memiliki dua struktur, yakni struktur fisik dan struktur batin.
Sebagai salah satu bentuk puisi tradisional Jawa, geguritan enggak hanya merentangkan pesan-pesan filosofis dalam makna kata-kata, tetapi juga menghadirkan keindahan melalui struktur fisiknya.
Simak informasi di bawah ini untuk mengetahui apa saja struktur fisik pada geguritan, ya.
Baca Juga: 13 Fakta Menarik Puisi, Karya Sastra Tertua yang Terus Berkembang dalam Budaya Manusia
Kids, salah satu struktur fisik geguritan adalah diksi. Diksi dalam geguritan memegang peranan penting.
Penyair cermat dalam memilih kata-kata yang tepat untuk menyampaikan makna yang mendalam.
Kata-kata tersebut bisa bersifat klasik, merangkai keindahan bahasa Jawa atau juga dapat bersifat simbolis untuk menggambarkan perasaan atau konsep tertentu.
Geguritan memiliki kekuatan untuk membangun dunia visual melalui pengimajinasian.
Penggunaan gambaran dan deskripsi yang kuat memungkinkan pembaca atau pendengar untuk membayangkan dengan jelas apa yang ingin disampaikan penyair.
Ini menciptakan pengalaman membaca yang lebih mendalam dan memikat.
Baca Juga: 5 Unsur yang Terdapat dalam Musikalisasi Puisi serta Jenis-jenisnya
Geguritan sering kali memanfaatkan kata-kata kongkret untuk menyentuh hati pembaca atau pendengar.
Melalui kata-kata yang mewakili objek atau peristiwa secara langsung, geguritan menciptakan keterhubungan emosional dan memberikan kejelasan terhadap pesan yang ingin disampaikan.
Majas digunakan secara kreatif dalam geguritan untuk memberikan kekayaan dalam bahasa.
Metafora, simile, dan personifikasi sering kali digunakan untuk menambahkan dimensi estetis pada puisi.
Majas juga dapat digunakan untuk menyampaikan makna yang lebih dalam atau menyamarkan pesan di balik lapisan-lapisan bahasa.
Versifikasi atau pengaturan ritme dan pola suku kata, memberikan kekhasan pada geguritan.
Metrum yang digunakan menciptakan alunan kata yang indah dan melodi yang unik.
Struktur ini enggak hanya memberikan kecantikan fonetis tetapi juga menambah dimensi estetis pada keseluruhan puisi.
Baca Juga: 5 Jenis Majas yang Sering Digunakan dalam Karya Sastra Puisi dan Contohnya
Tipografi dalam geguritan enggak hanya sebatas penulisan kata-kata, tetapi juga mencakup pengaturan visual yang menarik.
Tipografi yang baik dapat menyoroti bagian-bagian penting dari puisi, menciptakan efek visual, dan meningkatkan kesan estetis.
Demikianlah informasi tentang apa saja struktur fisik yang terdapat dalam geguritan atau puisi dalam bahasa Jawa.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | gramedia.com |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar