Inilah kenapa kita harus punya empati dan bisa menempatkan diri pada posisi ini untuk menghargai.
Nah, perasaan ingin dihargai adalah hak, sedangkan memupuk empati adalah kewajibannya.
Inilah kenapa hak dan kewajiban enggak bisa dipisahkan dan harus berjalan bersamaan.
Kalau keduanya enggak berjalan seimbang, pasti akan memicu konflik.
Jika semua orang hanya menuntut hak tanpa mau melaksanakan kewajiban untuk menghargai orang lain.
Inilah perwujudan keseimbangan antara hak dan kewajiban sebenarnya diperlukan untuk menciptakan kehidupan manusia yang harmonis.
Apalagi dalam kehidupan bernegara yang meliputi keberadaan atau kehadiran banyak orang.
Keberadaan hak dan kewajiban ini tentu perlu ditempatkan dalam berbagai peraturan yang bisa dipatuhi oleh tiap orang.
Hal ini demi menjamin keberadaan harkat dan martabat juga harmonisnya lingkungan mereka.
Dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (HAM), negara menempatkan keberadaan hak dan kewajiban dalam posisi yang setara.
Di undang-undang itu, hak menjadi sesuatu yang mendasar (hak asasi) adalah anugerah dari Tuhan yang Maha Esa dan wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi negara.
Baca Juga: 5 Faktor Penyebab Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) serta Penjelasannya
Sedangkan kewajiban bisa dimaknai sebagai segala sesuatu yang perlu dilakukan demi menjamin tegaknya hak asasinya.
Pertanyaan: |
Kenapa hak dan kewajiban harus dijalankan bersamaan? |
Petunjuk, cek lagi halaman 2. |
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar