GridKids.id - Sebagai pemilik, kita tentu saja akan menjaga tanaman kesayangan dengan baik agar terus hidup.
Namun, tanaman juga bisa saja layu di mana tanaman tersebut tak segar lagi, apalagi di bagian daunnya.
Tanaman yang layu ini enggak sama dengan tanaman mati, yang berarti masih hidup dan berpotensi bisa segar kembali setelah melakukan cara tertentu.
Layu juga merupakan adaptasi yang digunakan banyak tanaman untuk mengurangi kehilangan air selama cuaca panas di siang hari.
Terdapat beberapa penyebab umum yang membuat tanaman menjadi layu yang penting diketahui.
Apa saja itu? Yuk, kita simak lewat artikel berikut ini!
Faktor Penyebab Tanaman Layu
1. Penyakit tanaman
Layu permanen bisa saja terjadi ketika tanaman terkena penyakit tertentu yang ditularkan lewat tanah, sepetti bakteri, jamur, dan Phytophthora.
Yang mana, mereka bisa menginfeksi barang atau akar tanaman dan akan menghentikan aliran air.
Ciri utamanya adalah tanaman akn tetap layu walau sudah disiram. Hal ini merupakan masalah yang umum terjadi pada sayuran seperti tomat.
Baca Juga: Bisakah Buah Bertumbuh Tanpa Pohon? #AkuBacaAkuTahu
Dimulai dengan satu atau dua cabang dan seluruh tanaman akhirnya layu. Tanaman yang terinfeksi biasanya mengalami layu dan lebih parah di awal penyakit.
Hal ini menyebabkan masyarakat lebih sering menyiramnya. Namun sayangnya, penyiraman yang berlebihan dapat membantu penyebaran penyakit ini.
Untuk menghilangkan jamur, tanaman yang mati karena infeksi beerta tanah di sekitar akar, harus kita hilangkan.
Spora penyakit tersebut dapat bertahan dalam tanah selama bertahun-tahun dan menginfeksi tanaman yang ingin kamu tanam di sana.
2. Dehidrasi
Ada banyak tumbuhan non kayu hampir sepenuhnya bergantung pada tekanan air di dalam selnya untuk menjaganya tetap tegak.
Tapi, tembuhan terus-menerus kehilangan air lewat lubang kecil di daunnya dala, proses transpirasi.
Walau transpirasi sangat penting untuk fotosintesis dan bantu mengangkut nutrisi dari akar ke seluruh tanaman, sebagian besar air yang diserap oleh akar hilang lewat proses tersebut.
Di hari yang panas dan kering. transpirasi menyebabkan lebih banyak air yang hilang dibandingkan air yang masuk.
Hal inilah yang menyebabkan keseimbangan air dalam tanaman dapat terganggu. Sel-sel yang mengalami dehidrasi pada daun dan batang tak bisa tegak dan tanaman mulai layu.
Kondisi layu juga berfungsi untuk mengurangi kehilangan air. Daun yang layu memiliki luas permukaan yang lebih sedikit terkena sinar matahari sehingga tak akan kehilangan air dengan cepat.
Baca Juga: Pemula Harus Tahu, Ini 5 Cara Merawat Sukulen di Rumah agar Tak Busuk
Kebanyakan tanaman dapat pulih dengan cepat dan segar kembali jika diberi air. Namun, dehidrasi yang berkepanjangan dapat berakibat fatal atau menyebabkan tanaman mati.
3. Kondisi nyctinasty
Tanaman seperti kacang-kacangan akan layu di malam hari. Kondisi ini dikenal sebagai fenomena nyctinasty.
Nyctinasty mengacu pada pergerakan nastik daun atau kelopak tanaman tingkat tinggi sebagai respons pada kegelapan.
Daun dari banyaknya spesies tanaman ini dilengkapi dengan pertumbuhan pulvini, yang memungkinkan daun atau selebaran layu sebagai kegelapan dan suhu.
Tekanan air di pulvini sebagian besar diatur oleh fotoreseptor kimia yang memicu air berpindah dari sendi di malam hari dan mengisinya kembali di siang hari.
Nah, itu dia faktor-faktor penyebab yang bisa membuat tanaman layu dan penting untuk diketahui.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Heni Widiastuti |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar