Rasa Keju Cheddar Menurut Penelitian Ilmiah
Berasal dari sebuah desa di Inggris, keju cheddar termasuk jenis keju yang mudah ditemukan di Indonesia.
Biasanya keju cheddar digunakan sebagai bahan dasar utama untuk membuat kue-kue dan makanan.
Karena rasanya cukup kuat, beberapa orang bahkan menjadikan keju cheddar sebagai camilan untuk makan roti hingga campuran salad.
Dilansir dari laman kompas.com, sebuah penelitian ilmiah dilakukan untuk menemukan alasan dibalik rasa keju cheddar yang sangat lezat.
Peneliti menyiapkan sampel dan menjaganya selama setahun untuk mendukung proses pematangannya.
Peneliti meninjau sampel itu dan mencatat mikroba yang berkembang di dalamnya.
Dari situ ditemukan kalau S.thermophilus memainkan peranan penting dalam mendorong pertumbuhan strain Lactococcus yang menentukan cita rasa keju cheddar yang lezat.
Tingkat bakteri Lactococcus pada keju yang dibuat tanya S. thermophilus lebih rendah selama proses penyimpanan kejunya.
Nah, ternyata L. cremoris dalam keju cheddar menentukan rasa khas keju cheddar yang biasa kita makan, Kdis.
Bakteri ini bisa mengatur proses pembentukan bahan kimia yang berinteraksi, jika kelebihan bisa membuat keju jadi enggak terasa enak.
Baca Juga: 7 Negara Penghasil Keju Terbesar di Dunia, dari Amerika sampai Polandia
Jadi, meski terlihatnya sederhana, proses pembuatan keju cheddar diatur sedemikian rupa supaya bisa dapat rasa lezat yang sesuai selera yang diinginkan.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,kids.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar