GridKids.id - Burung pelatuk atau woodpecker adalah burung yang hidup di pohon.
Burung pelatuk memiliki kemampuan dan bentuk tubuh khusus untuk bertahan hidup di lingkungan mereka.
Burung ini memiliki ciri fisik yang khas, seperti paruh yang kuat dan tajam, kaki yang kuat dengan cakar yang tajam, dan leher yang kuat.
Burung pelatuk sangat menyukai serangga sebagai makanannya, seperti jenis larva, kecoa, kumbang, dan lainnya.
Tahukah kamu? Di Indonesia tercatat ada sekitar 23 jenis burung pelatuk dengan memiliki ciri sangat khas.
Berbeda dengan kebanyakan burung yang berkicau, burung pelatuk berkomunikasi dengan cara mematuk.
Bukan dengan berkicau, mereka mematuk pohon untuk membuat suara ketukan.
Suara tersebut membantu mereka menakut-nakutin kemungkinan ada saingan atau predator di sekitar.
Yuk, simak informasi di bawah ini untuk mengetahui apa saja bentuk adaptasi burung pelatuk, Kids!
Bentuk Adaptasi Burung Pelatuk
1. Paruh yang Kuat dan Panjang
Baca Juga: Kenapa Burung Pelatuk Sering Mematuk Batang Pohon? #AkuBacaAkuTahu
Salah satu adaptasi utama burung pelatuk adalah paruhnya yang kuat dan panjang.
Paruh ini terasa seperti palu yang digunakan untuk memukul pohon atau kayu secara berulang-ulang.
Struktur paruh ini memungkinkan mereka untuk mencari makanan, seperti serangga dan larva yang bersembunyi di dalam kayu.
Paruh yang panjang juga membantu mereka menjangkau makanan di dalam lubang yang dalam dan sulit dijangkau.
2. Lidah yang Panjang dan Lengket
Burung pelatuk memiliki lidah yang panjang dan lengket sehingga membantu mereka menangkap serangga dan larva yang mungkin sulit dijangkau oleh paruh mereka.
Lidah ini dilengkapi dengan ujung yang runcing dan dilapisi oleh lendir khusus yang berfungsi menangkap mangsa mereka.
Kemampuan ini membantu mereka mendapatkan makanan tambahan yang enggak bisa dijangkau hanya dengan menggunakan paruh.
3. Daging Kepala dan Tengkorak yang Berdempetan
Bentuk kepala burung pelatuk juga merupakan adaptasi yang menakjubkan.
Baca Juga: 7 Keistimewaan Burung Pelatuk Berdasarkan Bentuk Adaptasi Tubuh
Daging kepala mereka berdempetan dengan tengkorak dan otaknya. Ini berfungsi sebagai alat pelindung saat mereka memukul pohon atau kayu dengan paruh mereka.
Sistem ini juga membantu dalam meredam getaran yang bisa merusak otak mereka selama aktivitas memukul.
4. Pendengaran yang Sensitif
Burung pelatuk memiliki pendengaran yang sangat sensitif dan memungkinakan mereka mendeteksi suara getaran di dalam kayu.
Ini membantu mereka menemukan makanan dan bahkan membuat sarang.
Kemampuan ini juga membantu dalam berkomunikasi dengan sesama burung pelatuk.
Terutama saat mereka mengetuk pohon untuk memperingatkan tentang ancaman atau untuk menarik pasangan mereka.
5. Tungkai yang Kuat dan Fleksibel
Tahukah kamu? Tungkai burung pelatuk sangat kuat dan fleksibel.
Adaptasi ini memungkinkan mereka untuk menempuh jarak yang panjang saat memanjat atau meluncur di permukaan pohon atau batang kayu.
Cakar yang tajam dan kuat membantu mereka untuk menahan diri dan enggak tergelincir saat beraktivitas di permukaan vertikal.
Baca Juga: 5 Jenis Burung dengan Rute Migrasi Terjauh di Dunia, Salah Satunya Penguin Adelie
Kemampuan ini memberikan keunggulan dalam mencari makanan dan melindungi diri dari pemangsa.
Nah, demikianlah informasi tentang apa saja bentuk adaptasi burung pelatuk ya, Kids.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,kids.grid.id |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Grid Kids |
Komentar