GridKids.id - Salah satu benda di rumah yang mudah jadi sarang kuman dan bakteri adalah sikat gigi.
Merawat sikat gigi dengan baik adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan mulut.
Sikat gigi yang bersih dan terawat bisa membantu mencegah pertumbuhan bakteri dan menjaga kebersihan gigi serta gusi.
Sikat gigi juga perlu dirawat agar tetap higienis dan efektif dalam membersihkan gigi.
Sikat gigi terdiri dari bulu sikat yang terbuat dari bahan alami atau sintetis, dan pegangan yang terbuat dari plastik atau kayu.
tahukah kamu? Sikat gigi biasanya berukuran sekitar 12-15 cm.
Sikat gigi modern pertama kali diciptakan oleh William Addis di Inggris pada tahun 1780.
Sikat gigi buatan Addis terbuat dari tulang hewan dan bulu babi. Pada tahun 1850, Joseph Monheim menciptakan sikat gigi dengan bulu sintetis.
Untuk mengetahui cara merawat sikat gigi yang benar, simak informasi di bawah ini, ya.
Cara Merawat Sikat Gigi yang Benar
Baca Juga: Bisa Jadi Sarang Kuman dan Penyakit, Ini 5 Tanda Sikat Gigi Harus Segera Diganti
Pilihlah sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut dan kepala sikat yang sesuai ukurannya.
Sikat gigi yang tepat membantu membersihkan gigi dan gusi tanpa merusak enamel gigi atau jaringan gusi.
1. Ganti Sikat Gigi Secara Berkala
Sikat gigi sebaiknya diganti setiap 3-4 bulan sekali atau lebih cepat jika bulu sikat sudah mengalami keausan.
Sikat gigi yang sudah aus enggak akan efektif membersihkan gigi dan bisa menjadi tempat bakteri berkembang biak.
Setelah digunakan, bilaslah sikat gigi dengan air hangat secara menyeluruh.
Pastikan untuk menghilangkan sisa pasta gigi dan bakteri yang mungkin masih menempel pada sikat gigi.
2. Hindari Kontak dengan Sikat Gigi Lain
Hindari menumpuk atau menyatukan sikat gigi dengan sikat gigi anggota keluarga atau orang lain.
Simpanlah sikat gigi masing-masing di tempat yang terpisah agar enggak terjadi kontaminasi bakteri.
Baca Juga: Jangan Lagi Dibuang, Ini 6 Manfaat Sikat Gigi Bekas untuk Membersihkan Perabotan di Rumah
Jika kamu menggunakan penutup untuk melindungi sikat gigi dari debu atau kontaminan, pastikan penutupnya memiliki lubang ventilasi.
Penutup yang rapat bisa menciptakan lingkungan yang lembap, memudahkan pertumbuhan bakteri.
3. Hindari Sterilisasi dengan Air Mendidih
Hindari mencuci atau memasukkan sikat gigi ke dalam air mendidih sebagai cara untuk membersihkannya.
Pemanasan ekstrem bisa merusak struktur sikat gigi dan mengurangi efektivitas pembersihannya.
Tak hanya itu saja, menggunakan desinfektan kimia berlebihan untuk membersihkan sikat gigi juga enggak dianjurkan.
Sisa-sisa bahan kimia tersebut bisa bersarang pada bulu sikat dan masuk ke dalam mulut saat digunakan.
4. Jauhkan dari Kamar Mandi
Jauhkan sikat gigi dari klamar mandi dan cuci tangan sebelum menggunakan sikat gigi.
Percikan air dari toilet bisa mengandung bakteri yang dapat menempel pada sikat gigi.
Secara rutin, periksa kondisi sikat gigi. Pastikan enggak ada kerusakan atau tanda-tanda bulu sikat yang lepas.
Baca Juga: Selama Ini Salah, Sikat Gigi Setelah Makan Justru Berdampak Buruk untuk Kesehatan Gigi
Sikat gigi yang rusak bisa menyebabkan iritasi gusi atau melukai permukaan gigi.
5. Simpan sikat gigi di tempat yang kering dan bersih
Tempat yang lembap dan basah bisa memicu pertumbuhan bakteri. Simpan sikat gigi di tempat yang kering dan bersih, seperti di cangkir atau gantungan sikat gigi.
Sikat gigi bisa menjadi media penularan penyakit gigi dan gusi sehingga jangan gunakan sikat gigi bersama.
Nah, demikianlah informasi tentang cara merawat sikat gigi yang rentan jadi sarang kuman ya, Kids.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar