Penutup yang rapat bisa menciptakan lingkungan yang lembap, memudahkan pertumbuhan bakteri.
3. Hindari Sterilisasi dengan Air Mendidih
Hindari mencuci atau memasukkan sikat gigi ke dalam air mendidih sebagai cara untuk membersihkannya.
Pemanasan ekstrem bisa merusak struktur sikat gigi dan mengurangi efektivitas pembersihannya.
Tak hanya itu saja, menggunakan desinfektan kimia berlebihan untuk membersihkan sikat gigi juga enggak dianjurkan.
Sisa-sisa bahan kimia tersebut bisa bersarang pada bulu sikat dan masuk ke dalam mulut saat digunakan.
4. Jauhkan dari Kamar Mandi
Jauhkan sikat gigi dari klamar mandi dan cuci tangan sebelum menggunakan sikat gigi.
Percikan air dari toilet bisa mengandung bakteri yang dapat menempel pada sikat gigi.
Secara rutin, periksa kondisi sikat gigi. Pastikan enggak ada kerusakan atau tanda-tanda bulu sikat yang lepas.
Baca Juga: Selama Ini Salah, Sikat Gigi Setelah Makan Justru Berdampak Buruk untuk Kesehatan Gigi
Sikat gigi yang rusak bisa menyebabkan iritasi gusi atau melukai permukaan gigi.
5. Simpan sikat gigi di tempat yang kering dan bersih
Tempat yang lembap dan basah bisa memicu pertumbuhan bakteri. Simpan sikat gigi di tempat yang kering dan bersih, seperti di cangkir atau gantungan sikat gigi.
Sikat gigi bisa menjadi media penularan penyakit gigi dan gusi sehingga jangan gunakan sikat gigi bersama.
Nah, demikianlah informasi tentang cara merawat sikat gigi yang rentan jadi sarang kuman ya, Kids.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar