Sejarah Transmigrasi
Program transmigrasi telah dibangun di Indonesia, sejak zaman penjajahan Belanda, yang biasa disebut dengan istilah kolonisasi.
Program ini telah dimulai pada tahun 1905. Pada saat itu, pemerintah Hindia Belanda telah mempunyai rencana untuk memindahkan penduduk dari pulau Jawa ke pulau lain.
Daerah Bengkulu, Sumatera Barat, Lampung, dan Palembang adalah daerah-daerah yang masuk dalam rencana kolonisasi ini.
Namun, akhirnya terpilihlah Lampung sebagai tujuan awal dari upaya kolonisasi ini.
Kemudian, pada masa pemerintahan kolonial Belanda, program transmigrasi menjadi lebih terorganisir.
Namun, perkembangan program ini terhenti selama pendudukan Jepang (1942-1945) selama Perang Dunia II.
Setelah Indonesia merdeka pada 1945-1965, pemerintah terus menerus mengembangkan program transmigrasi sebagai salah satu cara untuk mengatasi masalah overpopulasi di Jawa dan Bali.
Jenis-Jenis Transmigrasi
1. Transmigrasi umum
Transmigrasi umum adalah transmigrasi yang diperuntukkan pada wilayah tertinggal. Keseluruhan biaya hidupnya ditanggung oleh pemerintah.
Baca Juga: Mengenal 7 Jenis Transmigrasi Penduduk Berdasar Motif dan Biayanya
Source | : | gramedia.com |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar