Proses pembekuan dapat dilakukan dengan cepat untuk mencegah pembentukan kristal besar yang dapat merusak tekstur jaringan.
3. Pengawetan dengan Pengeringan (Drying)
Metode ini melibatkan penghilangan sebagian atau seluruh kadar air dari hasil perikanan, seperti ikan atau udang.
Pengeringan dapat dilakukan dengan sinar matahari, pengering udara, atau mesin pengering khusus.
Pengeringan membantu mengurangi aktivitas air, mencegah pertumbuhan mikroorganisme, dan memperpanjang umur simpan.
4. Pengawetan dengan Pemfermentasian (Fermentasi)
Proses fermentasi melibatkan penggunaan bakteri, ragi, atau mikroorganisme lainnya untuk mengubah komponen-komponen kimia dalam hasil perikanan.
Hasil fermentasi dapat menciptakan produk seperti kecap ikan, terasi, atau ikan asin.
Proses ini tidak hanya memberikan keberlanjutan, tetapi juga menghasilkan produk dengan rasa dan aroma yang khas.
5. Pengawetan dengan Pengasinan (Salting)
Pengasinan adalah metode pengawetan tradisional yang melibatkan penambahan garam ke hasil perikanan untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan bakteri.
Baca Juga: 8 Manfaat Luar Biasa Ikan Asin untuk Kesehatan, Apa Saja?
Proses ini dapat digunakan untuk mengawetkan ikan, terutama ikan yang kaya lemak seperti salmon.
Selain itu, pengasinan juga dapat memberikan rasa yang khas pada produk.
Nah, jadilah beberapa metode pengelolaan hasil perikanan.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar