Hal ini akan memengaruhi posisi objek yang biasanya selalu jatuh ke bawah bukannya melayang di udara.
Bumi bergerak mengelilingi Matahari dengan orbitnya atau berevolusi.
Karena ada revolusi dan rotasi, Bumi mengalami siang dan malam hingga perubahan tahun demi tahun.
Matahari mengalami fenomena di garis Khatulistiwa Bumi yang dikenal dengan ekuinoks.
Kalau Bumi enggak bulat, ilmuwan enggak yakin Bumi akan mengalami peristiwa ekuinoks.
Rotasi Bumi terjadi setelah 24jam ketika Bumi berada di kemiringan 23,45 derajat di orbitnya.
Karena ada rotasi, maka ada juga revolusi Bumi, Kids.
Kalau Bumi enggak bulat, mungkin rotasi planet enggak bisa berjalan dengan lancar karena enggak ada poros atau sumbu yang jelas.
Baca Juga: Studi Terbaru Ungkap Teori Bumi Era Dinosaurus Lebih Mudah Dikenali Alien, Benarkah?
Meski rotasi benar terjadi, pergerakan akan kacau dan enggak bisa sinkron antara satu dengan yang lainnya.
Gravitasi mengikat air dan gas di atmosfer juga permukaan Bumi.
Kalau Bumi enggak bulat, maka enggak ada gravitasi, lalu air dan gas mungkin juga enggak akan tersedia melimpah seperti saat ini.
Source | : | Kompas.com,IDN Times,kids.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Grid Kids |
Komentar