Gaya ini menghasilkan perubahan bentuk pada benda, tetapi karena sifat elastis benda, benda tersebut cenderung untuk kembali ke bentuk asalnya setelah gaya dihilangkan.
Proses ini terjadi karena dalam benda elastis terdapat ikatan-ikatan antar atom atau molekul yang dapat meregang atau berubah bentuk sementara saat diberi gaya.
Ketika gaya ditarik atau diterapkan, ikatan-ikatan ini meregang atau berubah bentuk, menyimpan energi potensial dalam bentuk deformasi.
Begitu gaya dihilangkan, benda elastis cenderung kembali ke bentuk semula karena energi potensial tersebut dilepaskan.
O iya, sifat elastisitas tidak hanya terbatas pada bahan-bahan karet atau karet sintetis, ya.
Banyak bahan lain juga memiliki sifat elastis dalam berbagai tingkat, tergantung pada struktur molekular dan ikatan di dalamnya.
Konsep elastisitas sangat penting dalam berbagai aplikasi, termasuk dalam desain dan pembuatan per, pegas, dan berbagai perangkat mekanis lainnya.
Contoh Gaya Pegas dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Jarum Jam
Gaya pegas pada jarum jam untuk memastikan bergerak dengan stabil dan teratur.
2. Pompa ban sepeda
Baca Juga: Pengertian Gaya Gravitas dan Gaya Berat Serta Rumusnya
Pompa pegas digunakan untuk mengisi angin ke dalam ban.
3. Alat pemotong rumput
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar