Lubang Ozon di Antarktika
Meski cukup menghebohkan sekaligus mengkhawatirkan, fenoma lubang ozon bukan hal baru dan secara berkala akan ditemukan di kawasan Antarktika atau kutub Bumi.
Menurut manajer dari misi Copernicus Sentinel-5P, Claus Zehner, mengungkap bahwa rotasi bumi membuat lubang ozon terbuka.
Efeknya memunculkan angin khusus yang bertiup di daratan Antarktika yang cukup tertutup.
Ilmuwan memperkirakan membesarnya lubang ozon di tahun ini dipicu oleh letusan gunung berapi Hunga Tonga di Fiji, pada Desember 2022- Januari 2023 lalu.
Letusan gunung api yang dahsyat menghasilkan banyak uap air yang terlepas ke stratosfer Bumi.
Nah, air ini berdampak pada lapisan ozon karena memicu reaksi kimia dan mengubah pemanasan yang terjadi di sana.
Uap air yang muncul akibat bencana letusan gunung api ini mengandung yodium dan brom yang bisa merusak lapisan ozon.
Aktivitas manusia yang mendorong perubahan iklim sering disebut sebagai salah satu pemicu perubahan pada lapisan ozon kita.
Namun, yang terjadi tahun ini bisa terjadi karena pengaruh alam yang enggak bisa diprediksi atau bahkan dicegah, Kids.
Meski begitu, enggak dipungkiri bahwa manusia juga menyumbang munculnya lubang ozon yang berukuran sangat besar pada era 1970-an silam.
Baca Juga: 3 Fungsi Lapisan Ozon, Gas di Atmosfer yang Melindungi Planet Bumi
Source | : | dw.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar