GridKids.id - Setiap hari kita dianjurkan makan tiga kali supaya tubuh tetap kuat dan sehat.
Namun, ada beberapa situasi atau kondisi kesehatan seperti obesitas yang membuat seseorang harus menurunkan berat badan agar tetap sehat, Kids.
Beberapa menjalani upaya menurunkan berat badan dengan diet dan mengurangi makannya.
Ada orang yang mengurangi porsi makanan tapi ada juga yang mengurangi jam makannya, misalnya jadi satu kali sehari.
Ternyata memang ada istilah diet yang hanya makan sekali sehari yang dikenal dengan istilah one meal one day (OMAD).
Ketika menerapkan pola diet ini, kita bisa mengonsumsi apa saja ketika sudah jam makannya.
Di waktu yang bersamaan kalori tubuh tetap akan berkurang karena di jam-jam lainnya tubuh enggak mendapatkan asupan kalori lagi.
Tahukah kamu bahwa sebenarnya program diet dengan makan sekali sehari bisa mendorong tubuh menggunakan lemak sebagai energinya?
Nah, ketika kamu makan seperti biasanya yaitu tiga kali sehari, sumber energi untuk tubuh akan diperoleh dari asupan makanan yang kamu makan, Kids.
Makanan yang kamu konsumsi sebagai orang Indonesia tentunya terdiri dari asupan karbohidrat dari nasi putih yang kaya gula.
Jika tubuhmu kelebihan gula makan hormon insulin akan membawa asupan berlebih itu ke sel lemak dalam tubuh, membuat berat badanmu bertambah.
Baca Juga: Kebiasaan Kurang Makan Sayur Bisa Picu Gangguan Kesehatan, Apa Saja?
Apa yang Terjadi Jika Kamu Terbiasa Makan Sekali Sehari?
Meski sering dianggap biasa saja dan efektif untuk turunkan berat badan, makan sekali sehari termasuk diet yang ekstrem, lo.
Ketika bicara tentang ekstrem pastinya enggak lepas dari efek sampingnya untuk tubuh orang yang kerap melakukannya, nih, Kids.
Diet OMAD yang ekstrem ini disebut bisa memicu munculnya gangguan pada kesehatan, di antaranya:
- Menyebabkan lonjakan kolesterol total dalam tubuh bersama dengan kolesterol jahat.
- Memicu tekanan darah naik
- Meningkatkan kadar hormon ghrelin yang penting mengatur selera makan, menyebabkan rasa lapar ekstrem yang enggak bisa tertahankan.
- Risiko gula darah rendah (hipoglikemia), khususnya pada penderita diabetes tipe-2 (diabetes yang disebabkan gaya hidup sehari-hari).
- Risiko kurang gizi karena makan yang enggak teratur.
- Menyebabkan keluhan mual, pusing, muntah, sembelit, hingga kurang energi untuk beraktivitas sehari-hari.
Daripada mempertaruhkan kesehatan tubuh karena diet ekstrem, ada baiknya kamu mulai mengonsumsi asupan sehat yang bervariasi supaya gizi dan nutrisinya menjaga tubuhmu tetap sehat dan kuat, Kids.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar