GridKids.id - Menurut KBBI, pengertian langka adalah jarang didapat atau jarang ditemukan.
Nah, hewan langka merupakan hewan-hewan yang memiliki populasi yang sangat terbatas dalam habitat alaminya.
Diketahui ada beberapa spesies hewan di dunia yang berstatus langka bahkan terancam keberadaannya, lo.
Melansir dari lestari.kompas.com, terancamnya hewan-hewan langka di dunia tak lepas dari berbagai kegiatan manusia mulai dari pemburuan liar hingga pembalakan hutan.
Hewan-hewan langka sering kali memiliki status konservasi yang rentan atau bahkan terancam punah.
Menurut data International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), kini ada lebih dari 40.000 spesies yang diyakini dalam kondisi terancam punah.
Upaya konservasi dilakukan untuk melindungi hewan-hewan langka yang mencakup pembuatan taman nasional, larangan perburuan, program pemuliaan, dan reintroduksi spesies ke habitat alaminya.
Pada artikel ini GridKids akan mencari tahu apa saja hewan paling langka di dunia, yuk, simak informasi di bawah ini.
Hewan-Hewan Paling Langka di Dunia
1. Kakapo (Strigops habroptilus)
Kakapo adalah burung malam terbesar yang enggak bisa terbang dan berasal dari Selandia Baru.
Baca Juga: 5 Penyebab Burung Cenderawasih Termasuk Hewan Langka serta Jenis-jenisnya
Dikenal karena keunikkannya, burung ini memiliki kepribadian yang ramah dan menggemaskan.
Populasinya sangat terancam karena pemangsa invasif seperti mamalia dan habitat alami yang terancam hilang.
Upaya konservasi telah dilakukan dengan mengisolasi dan melindungi mereka di pulau-pulau yang aman.
2. Saola (Pseudoryx nghetinhensis)
Saola juga dikenal sebagai kambing spira adalah hewan herbivora yang ditemukan di Pegunungan Annam di Vietnam dan Laos.
Tahukah kamu? Saola pertama kali diidentifikasi oleh para ilmuwan pada tahun 1992.
Spesies ini memiliki tanduk yang mirip rusa, namun unik dalam cara yang mereka dapat diputar ke belakang.
Populasinya sangat jarang dan terancam kepunahan karena perburuan ilegal dan kehilangan habitat.
3. Beluga Sturgeon (Huso huso)
Salah satu hewan paling langka di dunia adalah beluga sturgeon. Beluga sturgeon adalah ikan yang menghasilkan kaviar.
Baca Juga: Kenapa Banyak Hewan Langka di Kepulauan Galapagos? #AkuBacaAkuTahu
Mereka banyak ditemukan di Laut Kaspia dan memiliki ukuran besar, tetapi terancam punah karena penangkapan ikan yang berlebihan untuk kaviar.
Perlindungan telah diberlakukan untuk menjaga spesies ini, tetapi tantangan tetap ada karena permintaan akan kaviar yang tinggi.
4. Kura-kura Angonoka (Astrochelys yniphora)
Kids, kura-kura angonoka juga dikenal sebagai kura-kura Madagaskar. Spesies kura-kura ini merupakan salah satu yang paling terancam punah di dunia.
Banyak ditemukan di Madagaskar, namun jumlah mereka semakin terbatas karena perburuan ilegal untuk perdagangan hewan peliharaan serta hilangnya habitat alami akibat aktivitas manusia.
5. Lutung Jawa (Trachypithecus auratus)
Lutung Jawa atau Javan Lutung adalah spesies monyet yang langka ditemukan di Pulau Jawa, Indonesia.
Mereka memiliki bulu yang menakjubkan dengan warna hitam dan wajah berwarna emas.
Terancam punah karena perburuan ilegal dan deforestasi yang menghancurkan habitat alaminya.
6. Serigala Merah (Canis rufus)
Selain hewan-hewan di atas, serigala merah juga termasuk hewan paling langka di dunia, lo.
Baca Juga: Langka dan Indah, 5 Hewan Ini Memunculkan Warna Biru di Tubuhnya #AkuBacaAkuTahu
Serigala merah termasuk hewan asli Amerika Utara dengan bulu berwarna abu-abu di tubuhnya.
Diketahui spesies ini punah di alam liar pada 1980, namun diperkenalkan kembali ke Carolina Utara dan Timur oleh pemerintah Amerika Serikat pada 1987.
Meski demikian, jumlah populasi serigala merah cukup sedikit sehingga dikategorikan hewan langka.
Nah, itulah beberapa hewan-hewan paling langka di dunia yang terancam punah.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,Earth.com |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar