GridKids.id - Selama ini asap kendaraan bermotor dianggap sebagai polutan terbesar. Namun, ternyata aspal juga jadi masalah polutan di perkotaan.
Aspal mengeluarkan senyawa kimia dengan melepaskan partikel terntentu, terutama saat cuaca panas.
Mengutip Kompas.com, para peneliti bereksperimen dengan aspal yang dipanaskan di tungku tabung dengan suhu sekitar 40 derajat Celsius hingga 200 derajat Celsius.
Suhu ini untuk menentukan tingkat SOA dalam kondisi panas yang dialami California.
Ditulis dalam jurnal Science Advances yang terbit Rabu (2/9/2020), jumlah kadar emisi SOA dapat berlipat dua kali lipat ketika berada di suhu yang awalnya 40 derajat Celsius menjadi 60 derajat Celsius, dan dapat terus meningkat selaras dengan kenaikan suhu.
Peneliti mencatat, emisi aspal menurun seminggu setelahnya. Meski lebih sedikit, emisi itu tetap ada karena adanya paparan sinar matahari.
Lantas, mengapa aspal bisa menjadi penyebab polusi udara saat cuaca panas?
Inilah beberapa faktor alasan kenapa aspal bisa menjadi penyebab polutan udara.
1. Emisi Gas Buang
Ketika aspal dipanaskan oleh suhu tinggi, seperti yang sering terjadi selama cuaca panas, aspal dapat mengeluarkan gas buang atau uap kimia berbahaya.
Ini termasuk senyawa organik volatil (Volatile Organic Compounds atau VOCs) dan hidrokarbon, yang dapat berkontribusi pada pencemaran udara.
Baca Juga: Apakah Dampak Polusi Bisa Memengaruhi Kesehatan Mental? Ini Penjelasannya
Gas-gas ini dapat berdampak negatif pada kualitas udara dan kesehatan manusia.
2. Polusi Udara
Aspal yang panas dapat berkontribusi pada polusi udara karena bisa memicu reaksi kimia dengan komponen lain di udara, seperti nitrogen dioksida (NO2), yang dapat menghasilkan ozon di permukaan bumi.
Ozon permukaan, terutama di cuaca panas, dapat menyebabkan masalah pernapasan dan berkontribusi pada kualitas udara yang buruk.
3. Efek Urban Heat Island
Cuaca panas di perkotaan, terutama di daerah berpenduduk padat yang banyak menggunakan aspal, dapat menciptakan apa yang disebut sebagai "Urban Heat Island."
Aspal dan bangunan yang menyerap panas dan memancarkannya dapat menyebabkan suhu udara lebih tinggi di perkotaan daripada di daerah sekitarnya.
Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan konsumsi energi, kualitas udara yang buruk, dan dampak kesehatan masyarakat yang lebih tinggi.
4. Polusi Air dalam Ruangan
Cuaca panas dapat mendorong orang untuk beraktivitas di dalam ruangan dengan pendinginan udara.
Beberapa bahan aspal digunakan dalam bahan konstruksi seperti perekat dan lapisan, yang bisa melepaskan VOCs dalam ruangan.
Baca Juga: 3 Tanaman yang Ampuh untuk Membersihkan Udara Kotor di Rumah
Ini dapat menjadi masalah kualitas udara dalam ruangan, terutama jika ventilasi yang buruk.
Untuk mengurangi dampak polusi yang terkait dengan aspal selama cuaca panas, beberapa langkah yang bisa diambil.
Termasuk meningkatkan penggunaan bahan-bahan yang ramah lingkungan, meningkatkan efisiensi kendaraan bermotor untuk mengurangi emisi, dan mempertimbangkan alternatif.
Alternatif ini seperti penggunaan material permukaan jalan yang lebih hijau seperti permukaan berlapis vegetasi.
Selain itu, upaya penghijauan kota dan perencanaan perkotaan yang berkelanjutan juga dapat membantu mengurangi efek panas perkotaan yang berlebihan.
Nah, itulah beberapa alasan mengapa aspal bisa menjadi polutan di saat cuaca panas terik.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar