GridKids.id - Kids, kita masih membahas tentang kearifan lokal dalam materi Ilmu Pengetahuan Sosial kelas 9 SMP.
Kearifan lokal merupakan nilai-nilai kebijaksanaan atau ajaran kebaikan yang diwariskan secara turun temurun di suatu masyarakat tertentu.
Kearifan lokal lahir dari pengalaman panjang sebuah masyarakat dalam memaknai kehidupannya.
Oleh karenanya di dalam kearifan lokal biasanya terdapat panduan hidup mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan demi kelangsungan hidup yang berkelanjutan.
Di Indonesia sendiri memilki ragam kearifan lokal yang masih terus dilestarikan.
Tujuan kearifan lokal, agar masyarakat dapat memberikan rasa hormat terhadap budaya dan nilai yang dijunjung.
Oleh karena itu, dengan mengetahui kearifan lokal yang diterapkan oleh lingkungan, masyarakat mendapat pengetahuan yang berasal dari nilai-nilai luhur.
Nah, berikut contoh-contoh kearifan lokal yang di Indonesia:
1. Selametan
Selametan merupakan kearifan lokal dari tradisi Jawa. Selametan dilaksanakan dengan menggelar doa bersama yang dipanjatkan oleh banyak orang.
Biasanya tradisi selametan menyuguhkan berbagai makanan.
Baca Juga: Kearifan Lokal: Pengertian, Ciri-Ciri,Contohnya, IPS Kelas 9 SMP
Tujuan dilakukannya selametan agar orang yang menyelenggarakannya dilimpahi keselamatan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.
2. Awig-Awig
Tradisi awig-awig biasanya dilaksanakan oleh masyarakat Bali dan Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.
Awig-awig berasal dari kata “wig” yang berarti rusak. Sedangkan “awig” berarti tidak rusak atau baik.
Dengan demikian, secara bahasa, Awig-awig dapat diartikan sebagai menjadikan sesuatu menjadi baik.
Secara istilah, Awig-awig merupakan sebuah peraturan daerah yang mengatur tata krama dan kehidupan masyarakat agar tercapai tata kehidupan yang ajeg di dalam kehidupan bermasyarakat.
Awig-awig juga memberikan arahan agar masyarakat setempat tidak merusak lingkungan, menjaga kelestariannya, dan ekosistem alamnya tetap seimbang.
3. Ulap Doyo
Ulap Doyo merupakan tradisi dari pulau kalimantan. Penduduk asli Pulau Kalimantan, Suku Dayak, memiliki kearifan lokal berbentuk fisik yang dinamakan dengan Ulap Doyo.
Ulap Doyo merupakan jenis tenun ikat yang dibuat dari bahan baku serat daun doyo (curliglia latifolia).
Ulap Doyo memiliki motif gambar flora dan fauna. Namun, ada pula motif lainnya seperti tema peperangan antara naga dan manusia.
Baca Juga: Wae Rebo, Kampung Adat Atas Awan di Mata Antropolog, Antropologi XI SMA
Motif kain tenun ini dapat merepresentasikan kelas sosial siapa saja yang mengenakannya.
4. Mappalette Bola
Tradisi mappalette bola merupakan kearifan lokal dari daerah Bugis. Mappalette Bola adalah tradisi yang biasa dilakukan jika ada salah seorang dari anggota suku tersebut ingin pindah rumah atau menjual rumahnya namun tidak dengan tanahnya.
Pemindahan rumah ini dilakukan dengan cara menggotong bersama-sama masyarakat.
5. Cingcowong
Budaya ini merupakan sebuah ritual yang terkadang dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Ritual cingcowong dilakukan dengan menggunakan boneka sebagai medianya.
Boneka ini bagian kepalanya terbuat dari batok kelapa dan badannya dari bubu ikan.
Keberadaan cingcowong memiliki hubungan yang erat antara kebutuhan manusia dan ketergantungannya terhadap alam, yaitu kebutuhan akan air.
Ritual ini dilakukan untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar menurunkan hujan ketika terjadi musim kemarau panjang.
Nah, itulah sebagian contoh-contoh kearifan lokal yang ada di Indonesia, ya, Kids.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia!
Source | : | gramedia.com,kemendikbud.go.id |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar