GridKids.id - Julukan adalah nama yang diberikan sehubungan dengan keistimewaanya dan sebagainya.
Setiap provinsi di Indonesia hampir memiliki julukan, salah satunya Pulau Jawa.
Pulau Jawa dijuluki Jawadwipa. Apa alasan di balik julukan Jawadwipa untuk Pulau Jawa, Kids?
Pulau Jawa adalah salah satu pulau terbesar di Indonesia dan merupakan pulau yang paling padat penduduknya di negara ini.
Pulau Jawa terletak di Asia Tenggara dan merupakan bagian dari Indonesia dan berada di antara Pulau Sumatra di sebelah barat dan Pulau Bali di sebelah timur.
Pulau Jawa memang memiliki sejarah panjang pengaruh budaya Hindu dan Buddha yang tercermin dalam arsitektur, seni, bahasa, dan agama di wilayah ini.
Pulau ini memiliki keragaman budaya yang kaya dengan masyarakat yang menganut berbagai agama seperti Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan kepercayaan tradisional.
Bahkan budaya Jawa juga terpengaruh Hindu, Buddha, dan Islam yang kuat. Hal ini tercermin dari seni, arsitektur, tata ruang, dan kehidupan sehari-hari.
Pulau Jawa disebut juga dengan nama "Jawadwipa" dalam bahasa Sanskerta yang merupakan gabungan dari dua kata, 'jawa' dan 'dwipa'.
Simak informasi di bawah ini untuk mengetahui alasan Pulau Jawa disebut Jawadwipa ya, Kids.
Alasan Pulau Jawa Disebut Jawadwipa
Baca Juga: Termasuk Pulau Terbesar di Indonesia, Kenapa Kalimantan Disebut Borneo? #AkuBacaAkuTahu
Istilah "Jawadwipa" berasal dari sejarah kuno dan literatur klasik, terutama dalam teks-teks kuno seperti naskah-naskah Hindu dan Buddha.
Jawadwipa dalam bahasa Sanskerta merupakan gabungan dari dua kata, yakni Jawa yang merujuk kepada pulau itu sendiri sedangkan Dwipa yang berarti pulau.
Pulau Jawa memiliki sejarah panjang yang terkait dengan pengaruh Hindu dan Buddha yang kuat pada masa lampau.
Bahasa Sanskerta adalah salah satu bahasa klasik yang digunakan di kawasan ini dan memiliki pengaruh yang besar terhadap budaya dan nama-nama tempat di pulau Jawa.
Dalam konteks sejarah, penggunaan istilah "Jawadwipa" berkaitan dengan penamaan dan persepsi Pulau Jawa oleh para pelaut, penjelajah, dan penganut agama Hindu dan Buddha pada masa lalu.
Mereka menggunakan bahasa Sanskerta sebagai bahasa klasik yang luas digunakan pada zaman tersebut.
Bersumber dari nasional.kompas.com, nama Jawa saat ini diambil dari nama yang diberikan oleh nenek moyang terdahulu, yakni Jawadwipa yang berarti pulau yang makmur akan padi.
Istilah Jawadwipa juga disebut dalam epik Hindu Ramaya yang mengatakan bahwa, "Jawadwipa dihias tujuh kerajaan, Pulau Emas dan Perak".
Bahkan pulau ini juga disebut sebagai salah satu bagian yang memegang peran penting bagi kelangsungan bumi, ya.
Menurut sejarah, Jawadwipa ialah kerajaan dewa pertama di Pulau Jawa yang berada di Gunung Gede, Merak.
Baca Juga: Pernah Jadi Bagian Indonesia, Ini Alasan Timor Leste Dijuluki Bumi Loro Sae #AkuBacaAkuTahu
Diketahui raja pertama kerajaan ini ialah Dewowarman Dewo Erdo yang bergelar Wisnudewo.
Nah, Dewowarman jadi simbol dewa kahyangan, sedangkan permaisurinya adalah Dewi Pratiwi yang merupakan Dewi Bumi.
Dewi Pratiwi merupakan putri dari begawan Jawa yang bernama Begawan Lembu Suro. Begawan adalah gelar pendeta atau pertapa.
Begawan Lembu Suro merupakan sosok yang memiliki ilmu atau pengetahuan spiritual yang tinggi.
Sementara ada berita Tiongkok dari abad ke-5 yang menyinggung Pulau Jawa dengan sebutan Shi-Po.
Melansir dari kompas.com, menurut Denys Lombard, berita China dari masa Dinasti Yuan kemudian menyebutnya sebagai "Zhao-Wa".
Itulah informasi tentang nama lain Pulau Jawa, Jawadwipa yang diberikan nenek moyang terdahulu dan dipahami sebagai pulau yang makmur akan padi.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar