Tetapi, zat besi yang ada dalam darah juga akan masuk ke hati. Zat besi ini lalu diubah menjadi hepdicin, protein yang menghambat fungsi kerja ferroportin. Hepcidin akan berikatan dengan ferroportin dan menyebabkan ferroportin pecah.
Untuk itu, ketik zat besi diubah menjadi hepcidin lebih banyak daripada sediaan protein ferroportin, zat besi dari sel enterosit tak akan bisa dipindahkan ke darah dan digunakan oleh tubuh.
Zat besi yang tertahan dalam sel enterosit sleanjutnya akan dieksresikan lewat feses bersamaan dengan sel enterosit yang mati.
Kondisi inilah yang disebut sebagai mucosal block, karena zat besi tertahan di lapisan mukosa usus halus, dan tak bisa diserap dan digunakan tubuh.
Apa gangguan kesehatan karena kelebihan zat besi?
Dilansir dari National Institutes of Health, United States Department of Health and Human Services, orang dewasa dengan kesehatan pencernaan yang normal umumnya memiliki risiko kelebihan asupan zat besi yang rendah.
Namun, bila seseorang mengonsumsi suplemen zat besi di atas 25 mg, penyerapan seng sebagai mineral lain yang dibutuhkan tubuh juga menurun.
Mengonsumsi suplemen zat besi dalam dosis yang tinggi dapat memicu konstipasi, sakit perut, mual, muntah, dan diare.
Salah satu risiko yang fatal terjadi adalah saat tubuh tak dapat mengatur penyerapan zat besi dengan baik atau hemokromatosis.
Penyakit ini terjadi saat zat besi sudah menumpuk pada organ, seperti hati, pankreas, ataupun kelenjar di bawah otak.
Penumpukkan ini bisa menyebabkan kerusakan fungsi organ, dan ditandai dengan perubahan warna tubuh yang menjadi warna kecoklatan.
Baca Juga: Selain Bayam, Ini Dia 5 Makanan Tinggi Zat Besi yang Baik untuk Tubuh
Meski begitu, umumnya penyakit tersebut disebabkan karena kondisi genetik, seperti mutasi pada gen yang mengatur penyerapan zat besi.
Jadi, itulah penjelasan mengenai hal-hal yang akan terjadi pada tubuh bila kita kelebihan asupan zat besi.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Heni Widiastuti |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar