2. Awalnya subak adalah lembaga sosial dan keagamaan yang mengatur masalah penggunaan air untuk mendukung produksi padi.
3. Subak terinspirasi dari filosofi Tri Hita Karana atau Tiga Alasan Kesejahteraan yaitu hubungan manusia-Tuhan (Parhayangan), hubungan manusia-manusia (Pawongan), dan hubungan manusia - alam (Palemahan).
4. Subak jadi warisan budaya dunia UNESCO karena air di pura-pura yang ada di Bali hadir untuk mendukung manajemen pengairan di sawah mereka.
5. Lima kawasan di Bali yang mencakup Subak menurut UNESCO adalah Kawasan Pura Ulun Danu Batur (Bangli), Kawasan Danau Batur (Bangli), Kawasan Subak di Daerah Aliran Sungai (DAS) Pakerisan (Gianyar), Kawasan Subak Catur Angga Batukaru (Tabanan), Kawasan Pura Taman Ayun (Mengwi).
6. Terdapat Museum Subak di Tabanan yang menyajikan koleksi pertanian dan irigasi tradisional khas Bali yang sudah ada sejak sebelum Subak ditetapkan jadi warisan dunia UNESCO.
7. Persawahan di Jatiluwih, Tabanan dianggap masih menjalankan subak dalam pola asli tanpa ada tambahan bangunan beton di irigasinya.
8. Tak hanya mengurus pengairan, subak juga membahas permasalahan dan menyelesaikan masalah pertanian seperti penetapan waktu hingga jenis-jenis padi yang ditanam.
9. Anggota masyarakat yang menerapkan subak menerima sanksi sesuai kesepakatan anggota subak jika melanggar ketentuan bersama
10. Subak tak hanya mengurus lingkungan, tapi juga menjaga hubungan antara manusia dengan sesama, juga manusia dengan Tuhannya.
Itulah tadi beberapa uraian fakta menarik tentang subak, sistem pengairan sawah di Bali yang menjelma jadi lembaga sosial yang universal sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | kemendikbud.go.id,maritim.go.id,kids.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar