GridKids.id - Apa saja fungsi sanksi sosial dalam kehidupan masyarakat, Kids?
Sanksi sosial biasanya diberikan saat seseorang melakukan tindakan melanggar aturan.
Pengertian sanksi sosial ialah salah satu bentuk pengawasan sosial yang bertujuan untuk mencegah dan menangangi pelanggaran.
Seseorang yang mendapatkan sanksi sosial diharapkan bisa jera sehingga enggak melakukan tindakan melanggar atau menyimpang kembali, ya.
Perlu diketahui bahwa sanksi sosial enggak tertulis dan enggak bersifat administratif.
Di bawah ini merupakan beberapa fungsi sanksi sosial, antara lain:
1. Menegakkan Norma dan Etika Sosial
Sanksi sosial berfungsi sebagai alat untuk menegakkan norma dan etika sosial di masyarakat.
Norma-norma ini mencakup aturan-aturan perilaku yang diakui oleh masyarakat sebagai benar dan pantas.
Sanksi positif diberikan kepada individu yang mematuhi norma-norma ini, sedangkan sanksi negatif diberikan kepada mereka yang melanggarnya.
Melalui sanksi sosial, masyarakat memastikan bahwa norma-norma yang ada dijalankan dan dihormati oleh seluruh anggota masyarakat.
Baca Juga: Pemberian Sanksi Sosial, Respon Masyarakat Terhadap Pelanggaran Norma Kesopanan
2. Memberikan Hukuman dan Penghargaan
Fungsi sanski sosial ialah sebagai bentuk hukuman dan penghargaan. Seseorang yang melanggar norma akan menerima sanksi negatif seperti stigma sosial, penolakan, atau bahkan isolasi.
Sebaliknya, individu yang mematuhi norma dan perilaku yang diinginkan masyarakat akan mendapatkan sanksi positif berupa pujian, penghargaan, atau reputasi baik.
Ini mendorong anggota masyarakat untuk mematuhi aturan dan norma yang ada.
3. Menciptakan Keteraturan Sosial
Fungsi sanksi sosial termasuk dalam menciptakan keteraturan sosial, lo.
Dengan adanya sanksi sosial, masyarakat bisa mengatur perilaku anggotanya sesuai dengan norma-norma yang berlaku. Ini membantu mencegah kekacauan dan konflik dalam masyarakat.
Orang-orang cenderung mematuhi aturan dan norma karena mereka menyadari bahwa pelanggaran bisa mengakibatkan sanksi negatif yang enggak diinginkan.
4. Mengubah Perilaku Individu
Tahukah kamu? Sanksi sosial juga bisa berperan dalam mengubah perilaku individu.
Baca Juga: Mengenal Sanksi bagi Pelanggar Norma Kesopanan serta Tujuannya
Sanksi negatif yang diberikan kepada mereka yang melanggar norma bisa menjadi pengalaman yang mengubah pandangan dan tindakan mereka.
Hal ini membantu mengoreksi perilaku negatif dan mendorong individu untuk mematuhi norma-norma masyarakat.
Lalu, apa perbedaan sanksi sosial dengan sanksi hukum, Kids?
Sanksi sosial bersifat non-formal dan berasal dari norma, nilai, dan budaya yang ada dalam masyarakat.
Contohnya adalah stigma sosial, penolakan, atau pujian dari rekan-rekan sejawat.
Sementara sanksi hukum adalah konsekuensi yang diberikan oleh sistem hukum formal seperti pengadilan atau lembaga yang berwenang terhadap individu atau kelompok yang melanggar peraturan hukum.
Sanksi hukum bersifat formal dan diatur oleh undang-undang dan peraturan resmi negara. Contoh dari sanksi hukum adalah denda, pidana, atau hukuman penjara.
Selain itu, penegakan sanksi sosial bergantung pada interaksi sosial, reputasi, dan norma yang ada di masyarakat.
Berbeda dengan sanksi sosial, penegakan sanksi hukum diberlakukan oleh lembaga hukum formal seperti pengadilan, kepolisian, atau lembaga pemerintah lainnya.
Demikianlah informasi tentang fungsi sanksi sosial dan perbedaannya dengan sanksi hukum ya, Kids.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,gramedia.com |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar