Sanksi negatif yang diberikan kepada mereka yang melanggar norma bisa menjadi pengalaman yang mengubah pandangan dan tindakan mereka.
Hal ini membantu mengoreksi perilaku negatif dan mendorong individu untuk mematuhi norma-norma masyarakat.
Lalu, apa perbedaan sanksi sosial dengan sanksi hukum, Kids?
Sanksi sosial bersifat non-formal dan berasal dari norma, nilai, dan budaya yang ada dalam masyarakat.
Contohnya adalah stigma sosial, penolakan, atau pujian dari rekan-rekan sejawat.
Sementara sanksi hukum adalah konsekuensi yang diberikan oleh sistem hukum formal seperti pengadilan atau lembaga yang berwenang terhadap individu atau kelompok yang melanggar peraturan hukum.
Sanksi hukum bersifat formal dan diatur oleh undang-undang dan peraturan resmi negara. Contoh dari sanksi hukum adalah denda, pidana, atau hukuman penjara.
Selain itu, penegakan sanksi sosial bergantung pada interaksi sosial, reputasi, dan norma yang ada di masyarakat.
Berbeda dengan sanksi sosial, penegakan sanksi hukum diberlakukan oleh lembaga hukum formal seperti pengadilan, kepolisian, atau lembaga pemerintah lainnya.
Demikianlah informasi tentang fungsi sanksi sosial dan perbedaannya dengan sanksi hukum ya, Kids.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,gramedia.com |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar