GridKids.id - Kids, bahasa tubuh ternyata dapat mengungkapkan banyak hal tentang perasaan seseorang, lo.
Bahkan, bahasa tubuh dapat menjadi tanda seseorang sedang kurang percaya diri.
Nah, kali ini GridKids akan mengajak kalian melihat beberapa bahasa tubuh yang menandakan seseorang kurang percaya diri.
Lantas, apa saja tandanya? Yuk, kita simak satu per satu!
Ada orang yang berusaha menonjolkan rasa percaya dirinya dengan gerakan yang berlebihan.
Misalnya menggunakan gerakan lengan yang melebar atau menekankan sesuatu dengan gerakan berlebihan untuk menunjukkan otoritas.
Pada kenyataannya, hal ini justru menjadi tanda seseorang sedang tak percaya diri.
Kurangnya kontak mata adalah tanda umum dari kurangnya kepercayaan diri.
Baca Juga: Penyebab Terjadinya Dejavu, Pernah Mengalaminya? #AkuBacaAkuTahu
Orang yang tidak percaya diri mungkin menghindari melihat mata orang lain secara langsung.
Mereka mungkin menatap lantai atau mengarahkan pandangan mereka ke arah lain selama percakapan.
Seseorang yang kurang percaya diri mungkin menggunakan gestur fisik untuk mencoba melindungi diri mereka sendiri.
Misalnya, mereka mungkin menyilangkan lengan di depan dada mereka atau menyembunyikan tangan mereka di saku.
Gestur ini mencerminkan rasa takut atau kewaspadaan.
Terkadang, orang paling berisik di ruangan adalah yang paling tak percaya diri.
Mereka berusaha untuk didengarkan dan membangun kehadiran sehingga meninggikan suaranya.
Saat kita gugup, tangan seolah punya pikirannya sendiri.
Baca Juga: Tak Hanya IQ, Mengapa Seorang Anak Juga Harus Cerdas Secara Emosional?
Kita mendadak sering memutar-mutar rambut, menyentuh wajah, atau bermain-main dengan benda yang tak jelas.
Itulah beberapa bahasa tubuh yang menjadi tanda seseorang sedang kurang percaya diri ya, Kids.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Andy Nugroho |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar