GridKids.id - Hai, Kids, kembali lagi bersama GridKids untuk membahas tentang manusia purba, nih.
Kali ini kamu akan diajak membahas tentang keberadaan manusia purba di Indonesia, Kids.
Bersumber dari buku berjudul Manusia Purba karya Bahrudin Supardi, kamu akan diajak melihat tentang keberadaan manusia purba di Indonesia.
Di beberapa wilayah di Indonesia pernah ditemukan kerangka manusia purba.
Hal ini membuktikan bahwa manusia purba juga pernah hidup di Indonesia pada masanya.
Kerangka-kerangka manusia purba yang ditemukan di Indonesia banyak ditemukan di dekat Trinil, area aliran Bengawan Solo, Jawa Tengah.
Kerangka yang serupa dengan temuan itu ditemukan di dekat Mojokerto, Jawa Timur.
Kerangka manusia purba yang ditemukan di Mojokerto, Jawa Timur, diperkirakan sudah hidup sekitar 600.000 tahun yang lalu.
Tak hanya di Trinil dan Mojokerto, ditemukan juga kerangka manusia purba lainnya di dekat Ngandong, Jawa Timur yang enggak jauh dari Sangiran yang terletak di lembah Bengawan Solo.
Kebanyakan temuan manusia purba di Indonesia banyak dilakukan oleh ilmuwan asing, seperti Dr. Eugene Dubois (Pithecanthropus Erectus), Dr. G. H. R. von Koenigswald (Homo Mojokertensis).
Lalu, seperti apa gambaran fosil-fosil manusia purba yang ditemukan di Indonesia?
Baca Juga: Kenapa Manusia Purba Hidup Secara Berkelompok? #AkuBacaAkuTahu
Manusia Purba di Indonesia
Indonesia memiliki kondisi geografis yang begitu beragam, hal ini juga yang membuat ada banyak keberagaman jenis manusia yang ada di dalamnya.
Menurut penelitian ahli-ahli yang menelitinya, manusia Indonesia begitu beragam dilihat dari temuan-temuan yang tersisa.
Dari temuan tertua, diketahui setidaknya ada tiga jenis manusia yang pernah hidup di kawasan sekitar Indonesia.
Kerangka manusia purba yang ditemukan di dekat Ngandong, Jawa Timur punya kesamaan dengan sisa tengkorak yang ditemukan di Jerman.
Temuan manusia purba Jerman itu di kawasan Neanderthal diperkirakan hidup sekitar 40.000 tahun lalu, Kids.
Dr. Koenigswald yang melakukan penelitian purbakala selama kurang lebih 5 tahun dari 1936-1941 di sepanjang lembah Bengawan Solo menemukan lebih banyak kerangka, Kids.
Fosil temuannya itu lalu dinamai dengan Pithecanthropus Robustus, menyusul kemudian ditemukan fosil pithecanthropus yang jauh lebih tua dari temuan-temuan sebelumnya.
Fosil manusia purba tertua itu lalu dinamai dengan Meganthropus Paleojavanicus.
Beralih ke kawasan Ngandong, Jawa Timur, Dr. Koenigswald menemukan fosil tengkorak yang lebih tinggi dari tingkatannya dari temuan pertamanya, yang disebut dengan Homo Soloensis.
Para peneliti lalu meyakini bahwa temuan fosil-fosil ini merupakan deret keturunan dari yang paling tua sampai yang paling muda di antaranya.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Buku "Manusia Purba" karya Bahrudin Supardi |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar