Kenapa Makanan Padang Bersantan dan Pedas?
Dilansir dari goodnewsfromindonesia.id, dalam catatan perjalanan Tome Pires dari Portugis, banyak kapal dari Gujarat yang singgah di pantai-pantai Sumatra Barat, seperti di Pelabuhan Pariaman dan Tiku pada abad-16.
Kapal-kapal asing yang mendarat itu singgah untuk berdagang rempah-rempah.
Namun, enggak sampai di situ, motif ekonomi yag mendorong mereka singgah seiring waktu berubah jadi pertukaran budaya kuliner dengan warga lokal.
Penggunaan santan, rempah-rempah, dan cabai lalu tumbuh jadi budaya kuliner yang dekat sekali dengan masyarakat Minangkabau sampai hari ini.
Selain itu, Sumatra Barat juga punya area perkebunan kelapa yang berkualitas tinggi.
Santan sebagai salah satu bahan makanan yang penting berlimpah ruah dan bisa diperoleh di kawasan ini.
Tak hanya santan, rempah-rempah yang kaya dan kuat juga diberikan pada sajian-sajian khas Padang seperti misalnya merica, pala, kapulaga, bunga adas, dan masih banyak lagi.
Masakan Padang juga identik dengan rasanya yang pedas dan berminyak, lo. Tahukah kamu kenapa kuliner Padang identik dengan rasa yang satu ini?
Sumatra Barat adalah kawasan dataran tinggi yang suhu di sekitarnya dingin, Kids.
Inilah kenapa penduduknya perlu makanan dan minuman yang bisa menghangatkan tubuh mereka.
Baca Juga: Fakta Menarik Nasi Padang yang Jadi Makanan Khas Indonesia, Apa Saja?
Source | : | kids.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar