Ini dapat menyebabkan perasaan frustrasi dan kebingungan, yang dapat memengaruhi kesehatan mental secara keseluruhan.
4. Peningkatan risiko gangguan mental
Beberapa penelitian telah menemukan hubungan antara tingkat polusi udara yang tinggi dan peningkatan risiko gangguan mental seperti depresi, kecemasan, dan gangguan psikotik.
Paparan jangka panjang terhadap polusi udara dapat merusak sistem saraf dan peradangan dalam tubuh, yang dapat berkontribusi pada perkembangan gangguan mental.
5. Pengaruh pada perilaku sosial
Lingkungan yang terkontaminasi oleh polusi dapat memengaruhi perilaku sosial dan emosional individu.
Hal ini dapat mengurangi interaksi sosial dan kualitas hidup secara keseluruhan, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kesehatan mental.
Penting untuk diingat bahwa dampak polusi udara pada kesehatan mental dapat bervariasi tergantung pada tingkat paparan, rentang waktu paparan, dan faktor individu lainnya.
Meskipun demikian, ada bukti yang kuat bahwa mengurangi paparan polusi udara dapat membantu melindungi kesehatan mental.
Upaya untuk mengurangi polusi udara dan meningkatkan kualitas udara dapat memiliki manfaat positif tak hanya untuk kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental individu dan populasi secara keseluruhan.
6. Kesehatan Otak
Baca Juga: Tips Olahraga Lari yang Aman di Tengah Polusi Udara, Apa Saja?
Ada beberapa polutan atau sumber polusi udara yang dapat memengaruhi kesehatan otak.
Articulate matter atau PM 2.5 yang berukuran sangat kecil atau kurang dari 2,5 mikrometer bisa menembus sistem saraf dan otak. Hal itu dapat menurunkan kemampuan berpikir.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar