GridKids.id - Kids, pernahkah kamu membayangkan jika Bumi terbelah jadi dua?
Beberapa dari kamu mungkin akan membayangkan sebagian penduduk Bumi akan menjalani hidup di belahan dunia berbeda.
Dengan kata lainnya mungkin kita enggak akan bisa terhubung dengan bentangan perairan yang memisahkan benua-benua kita lagi.
Namun, kembali ke paragraf pertama, bisakah kamu membayangkan apa yang akan terjadi jika Bumi terbelah jadi dua?
Dilansir dari laman theconversation.com, jika dunia benar terbelah dua, dunia ini akan berakhir, tentu saja.
Semua kehidupan yang ada bernaung dalam Bumi ini enggak akan sanggup menghadapi perubahan dan kerusakan yang ditimbulkan dari situasi mengerikan ini.
Tapi, kamu mungkin bisa sedikit lega karena peristiwa seperti ini sangat jarang terjadi.
Namun, hal yang harus kamu tahu, terbelahnya planet menjadi dua bukan sesuatu yang asing dari proses terbentuknya alam semesta kita yang maha luas dan misterius ini.
Para astronot yang mengabdikan dirinya mengamati alam semesta dan tata surya kita menyimpulkan bahwa kemana pun mereka memantau akan ditemukan bukti tentang tabrakan raksasa yang pernah terjadi jauh sekali sebelum kehidupan ada.
Para ahli mengungkap bahwa proses pembentukan planet terjadi dengan sangat keras akibat benda atau material yang saling bertumbukan sepanjang waktu.
Lalu, seperti apa gambarannya tentang proses benturan dan tumbukan di alam semesta terjadi di masa lalu yang sangat jauh dari jangkauan kita?
Baca Juga: 4 Alasan Kepindahan Manusia ke Planet Baru Tak Mungkin Dilakukan, Apa Saja?
Bukti Ilmiah Tabrakan Planet
Para peneliti menemukan fakta bahwa tabrakan kepada planet yang membawa dampak besar pernah terjadi pada planet Merkurius.
Ketika planet pertama di tata surya ini terbentuk, para ahli meyakini ukurannya dua kali ukurannya saat ini, Kids.
Tapi, dulu tak berapa lama ketika Merkurius terbentuk, sebuah benda seukuran planet ini menabrak dan menyebabkan kehancuran total.
Sebagian besar planet Merkurius hancur, yang tersisa hanya lapisan puing tipis di bagian atas.
Bekas tabrakan itu sangat membekas dan bahkan masih bisa terlihat hingga kurun waktu 4 miliar tahun setelahnya.
Kamu tentu bisa membayangkan seberapa dahsyat tubrukan itu hingga bekasnya enggak hilang hingga miliaran tahun selanjutnya.
Tak hanya Merkurius, planet Bumi juga pernah mengalami kondisi ini, lo, Kids.
Hal ini diperkirakan bisa ditelusuri dari keberadaan bulan yang jadi satelit alami Bumi, setia mengitari Bumi dan tunduk pada gravitasi Bumi meski punya gravitasinya sendiri.
Sama halnya seperti gambaran kisah Merkurius yang mengalami tumbukan tak seberapa lama setelah terbentuk, Bumi juga bergerak mendekati planet Theia.
Planet Theia diketahui punya ukuran sebesar planet Mars dan menubruk Bumi secara pelan.
Baca Juga: Apa yang Terjadi Jika Planet Bumi Berada di Dalam Lubang Hitam?
Meski pelan, tabrakan itu tetap dahsyat dan mengubah situasi Bumi menjadi cair, memusnahkan kehidupan apa pun yang sudah terbentuk di dalamnya.
Tubrukan pelan ini menghancurkan kedua planet ini, menghasilkan materi yang terhempas dan di sekitar planet kita, Kids.
Materi itu terjebak dan menyatu sedikit demi sedikit berkat gravitasi Bumi yang sangat kuat, membentuk Bulan yang kini kita pandangi ketika malam hari yang cerah.
Kisah tabrakan yang dramatis ini sangat bersejarah, ya, Kids?
Bulan jadi mirip sebuah monumen peringatan bahwa dulu Bumi pernah bertabrakan dengan planet lain dan melahirkan satelit alami.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | theconversation.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar