GridKids.id - Telah banyak kali kamu bersama GridKids membahas tentang eksistensi dinosaurus yang sempat eksis puluhan juta tahun yang lalu.
Dinosaurus merupakan predator yang pernah menguasai Bumi sebelum kepunahannya pada 65 juta tahun yang lalu.
Tak hanya dinosaurus, hewan-hewan yang hidup pada era itu diketahui punya ukuran yang sangat besar, lo.
Namun, pernahkah kamu berpikir kenapa kini enggak ada lagi hewan-hewan yang berukuran sangat besar seperti itu lagi, ya?
Dilansir dari laman nationalgeographic.grid.id, hal ini bisa dikaitkan dengan habitat yang punya konsentrasi oksigen yang lebih tinggi ketimbang saat ini.
Tak hanya dinosaurus, serangga-serangga purba juga berukuran lebih besar karena faktor lingkungan yang mendukung gigantisme.
Selain itu, faktor alami seperti waktu juga disebut juga memengaruhi pertambahan ukuran hewan-hewan ini.
Terjadinya evolusi dalam waktu yang lama menyebabkan ukuran tubuh hewan-hewan ini berkembang jadi raksasa.
Namun, situasi lain yang menyebabkan hal itu hilang dan berkurang tentunya enggak bisa dihindari.
Fakta bahwa terjadi era-era kepunahan massal yang enggak bisa dihindari membuat makhluk yang berukuran besar ini akhirnya musnah dan menyisakan fosil sebagai rekaman sejarahnya.
Lalu, seperti apakah perbedaan antara situasi hewan bertubuh besar pada eranya dan masa kini?
Baca Juga: Terbang Di Sekitar Kita, Ternyata Nenek Moyang Burung Dulu Dinosaurus #AkuBacaAkuTahu
Jika dulunya hewan bertubuh besar tersebar di berbagai wilayah Bumi, kini keberadaan hewan besar di planet Bumi makin terbatas.
Seorang ahli paleobiologi vertebrata dari Florida State University, Greg Erickson, mengungkap bahwa situasi ini disebabkan oleh faktor yang sangat beragam, Kids.
Dinosaurus dan reptil-reptil raksasa pada masanya disebut punya kemampuan beradaptasi yang terus berkembang selama mereka hidup.
Semua berawal dari berlatih berburu mangsa yang kecil, dan mangsa yang besar ketika sudah masuk fase dewasa, Kids.
Ternyata hewan-hewan raksasa ini menukar dan berganti gigi selama fase-fase kehidupannya.
Hal ini bisa terlihat pada Buaya yang giginya berjajar sepanjang moncong mulutnya yang panjang, dulunya punya gigi mirip jarum, lo, Kids.
Reptil purba yang ukurannya terus meningkat melalui era perubahan gigi remaja yang ukuran awalnya lebih kecil.
Gigi itu lalu berubah jadi lebih besar sebagai bentuk pertahanan diri dari lingkungan yang ekstrem.
Gigi penting bagi hewan-hewan purba yang raksasa karena dengan tubuh yang besar tentunya mereka perlu asupan makanan yang besar juga, Kids.
Hal ini enggak akan terwujud jika gigi atau salah satu alat mencerna dan membantu mereka makan enggak berkembang menyesuaikan fungsinya.
Baca Juga: Benarkah Dinosaurus Bisa Sakit seperti Manusia? #AkuBacaAkuTahu
Selain gigi, dinosaurus juga punya kantong udara yang akan memanjang dari paru-paru ke tulang mereka.
Kondisi ini membuat kerangka dinosaurus kokoh tapi tetap ringan juga fleksibel untuk terus berkembang dan membesar.
Namun, kenyataannya makin besar ukuran tubuh dinosaurus atau hewan purba, kekuatan tulangnya enggak bisa menyamai kecepatan pertumbuhan dinosaurus ini.
Hal inilah yang membuat tulang dinosaurus bisa rapuh dan rawan patah tulang, Kids.
Berbeda dengan keberadaan dinosaurus dan hewan besar lain di muka Bumi yang begitu mengintimidasi dulunya.
Kini keberadaan hewan bertubuh besar malah begitu menonjol dan membuatnya mudah dihindari.
Hal ini ternyata memengaruhi perilaku sosialnya, perburuan yang dilakukan enggak bisa lagi efektif.
Predator yang tubuhnya berukuran lebih kecil dan berburu dalam kelompok malah bisa mengancam posisi hewan bertubuh besar.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | nationalgeographic.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar