Ini menghasilkan awan hujan dan akhirnya hujan frontal.
2. Hujan Konvektif
Hujan konvektif berkaitan dengan pemanasan permukaan Bumi.
Pada siang hari, matahari memanaskan tanah, yang kemudian memanaskan udara di atasnya.
Udara panas naik, mendingin di atmosfer atas, dan membentuk awan-awan konvektif.
Ketika awan ini mencapai titik jenuh, mereka melepaskan hujan. Hujan konvektif sering kali disertai petir dan kilat.
3. Hujan Orografis
Hujan orografis terjadi ketika massa udara lembap dipaksa naik oleh topografi.
Ketika udara lembap naik dan mendingin, uap airnya mengkondensasi dan membentuk awan hujan.
4. Hujan Musim
Hujan musim adalah fenomena yang terkait dengan perubahan musim.
Baca Juga: Apa Saja Faktor Penyebab Kekeringan dan Dampaknya?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Andy Nugroho |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar