GridKids.id - Hai, Kids, kembali lagi bersama GridKids untuk membahas berbagai fakta dan pengetahuan tentang antariksa dan ruang angkasa.
Di artikel GridKids sebelumnya kamu sudah belajar bersama tentang kemungkinan manusia untuk pindah ke planet lain dengan perkembangan teknologi yang makin canggih saat ini.
Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan mendorong manusia untuk melanjutkan eksplorasi dan petualangan dalam menemukan hal-hal baru setiap waktu.
Salah satu yang banyak dibahas saat ini adalah situasi Bumi yang makin memprihatinkan kian hari.
Berbagai kerusakan terjadi, pencemaran berbagai sumber daya alam hingga makin menurunkan kesehatan manusia dan makhluk hidup di muka Bumi.
Beberapa tahun lalu, pandemi memaksa banyak orang membatasi pergerakan dan banyak berdiam diri dengan mengurangi kontak dengan satu sama lain.
Hal ini menjadi bentuk ruang yang tepat bagi Bumi kita untuk sedikit 'bernapas' dari berbagai aktivitas manusia yang sangat padat kian harinya.
Imajinasi tentang eksplorasi ruang angkasa sering terlihat di berbagai karya fiksi ilmiah di layar lebar.
Namun, sebenarnya situasi seperti apakah yang akan dialami manusia jika benar-benar berada di situasi pindah ke planet lain di luar Bumi?
Situasi kepindahan planet dan penjelajahan ruang angkasa enggak semudah terbang di ruang hampa udara, Kids.
Meski benar seperti itu yang digambarkan pada berbagai film tentang ruang angkasa sejak beberapa dekade lalu, pada realitanya hal ini jauh dari kemudahan yang bisa kita bayangkan.
Baca Juga: Teknologi Terus Berkembang, Bisakah Manusia Pindah ke Planet Lain?
Kenapa Manusia Tak Mungkin Bisa Pindah Planet?
1. Tidak Mudah Menemukan Planet Pengganti Bumi
Sejauh yang kita ketahui sampai hari ini, Bumi masih jadi satu-satunya planet layak huni di tata surya kita.
Selain Bumi, enggak ada satu pun planet tetangga yang layak huni dan bisa mendukung kehidupan makhluk hidup seperti yang ditemukan di Bumi kita.
Inilah yang mendorong NASA dan berbagai badan antariksa lain di dunia mulai melakukan eksplorasi untuk menemukan eksoplanet yang mungkin bisa jadi rumah masa depan kita.
2. Jarak Tempuh yang Terlalu Jauh
Kids, jika pun di suatu masa dengan teknologi yang mendukung sebuah planet sempurna pengganti Bumi ditemukan, masalah lain akan langsung muncul.
Salah satunya adalah jarak planet yang sangat jauh untuk ditempuh untuk bisa sampai.
Planet terdekat di luar Tata Surya kita adalah Proxima b yang punya kemungkinan mirip dengan Bumi karena ada di zona layak huni.
Namun, eksoplanet satu ini bahkan punya jarak 4,2 tahun cahaya dari Matahari kita, Kids.
Baca Juga: Apa yang Terjadi Jika Planet Bumi Berada di Dalam Lubang Hitam?
Bagi kita yang hidup dan tinggal di Bumi perlu waktu sekitar 6.300 tahun untuk bisa sampai ke sana.
Bagaimana kita bisa menjamin bahwa satu manusia yang berangkat akan bertahan melalui ribuan tahun dengan tetap hidup sampai ke tujuannya?
3. Radiasi Kosmik Selama Perjalanan
Ketika kita semakin jauh dari Bumi, kita menghadapi berbagai bahaya, salah satunya radiasi kosmik.
Radiasi kosmik ini merupakan energi berupa cahaya atau gelombang elektromagnetik yang berasal dari bintang-bintang di pusat galaksi.
Kebanyakan radiasi kosmik enggak terlihat oleh mata manusia tapi paparannya yang terlalu berlebihan bisa menyebabkan masalah kesehatan.
Jadi, bayangkan saja jika manusia mengalami hal ini dan enggak bisa berobat dalam perjalanan panjangnya?
Apakah ada yang menjamin manusia akan baik-baik saja sampai bisa mencapai tempat tujuannya?
4. Perubahan Gravitasi Ekstrem
Jika pun entah bagaimana manusia berhasil menemukan planet baru untuk ditinggali dan bahkan bisa menjangkaunya.
Memulai hidup di planet asing tentunya seperti menghadapi segala hal dari titik awal.
Baca Juga: Berukuran Masif, Apakah Jupiter Seharusnya Menjadi Salah Satu Bintang di Tata Surya?
Terlebih fakta bahwa planet batuan temuan NASA kebanyakan punya ukuran yang enggak jauh berbeda dengan Jupiter.
Yap, Jupiter, planet terbesar di tata surya kita yang ukurannya gabungan seluruh planet di tata surya dikali dua.
Apakah manusia mampu menanggung gravitasi yang besarnya jauh melebihi dari yang diterima atau biasa dirasakan di Bumi?
Selain gravitasi yang sangat besar, planet Bumi Raksasa bisa jadi target benturan astreoid sepanjang waktu.
Sama halnya seperti Jupiter, planet besar yang selalu "melindungi" Bumi dari tubrukan benda-benda langit.
Gravitasi besar ini menarik apa pun yang mendekat, tentunya bukan menarik dengan lembut kalau tarikannya sangat besar.
Mungkin kehidupan manusia di planet baru dengan ukuran besar seperti ini akan jauh dari ketenangan dan rentan kehancuran, ya, Kids?
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.h
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar