GridKids.id - Hai, Kids, kembali lagi di artikel Belajar dari Rumah (BDR) materi Sejarah kelas XI SMA.
Di artikel BDR Sejarah XI SMA sebelumnya kamu sudah belajar bersama tentang Perang Dunia I (1914-1918).
Pada artikel yang sama kamu juga sudah belajar bersama tentang faktor-faktor pemicu hingga dampak yang ditimbulkan oleh konflik internasional ini.
Nah, Kids, kali ini kamu akan diajak melanjutkan pembahasan kita dengan pergerakan nasional yang dimulai dari terlaksananya kongres pemuda dan kongres perempuan, nih.
Pelaksanaan kongres adalah dampak dari mulai munculnya kesadaran nasionalisme hingga kebangsaan.
Perasaan nasionalisme mengingatkan tiap elemen bangsa bahwa mereka adalah satu kesatuan dengan kesamaan sejarah dan nasib.
Ketika situasi enggak juga membaik dan menimbulkan ketimpangan sosial yang makin kentara, lahirlah kesadaran untuk memperbaiki nasib dan menjunjung kesetaraan sosial.
Kali ini kamu akan lebih dulu diajak membahas tentang pelaksaan Kongres Pemuda yang melahirkan momentum bersejarah Sumpah Pemuda di 28 Oktober 1928.
Kongres Pemuda
Pada Kongres Pemuda I di 30 April-2 Mei 1926, mulai ada gagasan penggunaan bahasa Indonesia dalam pertemuan resmi di Indonesia.
Dalam kongres tersebut hadir pula perwakilan organisasi-organisasi pemuda seperti Tri Koro Darmo, Jong Sumatra, Jong Java, Jong Minahasa, Jong Islameten Bond, Jong Celebes, Perkumpulan Pemuda Betawi.
Baca Juga: 3 Tahapan Rapat pada Momentum Deklarasi Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928
Dulunya istilah bahasa Indonesia sempat diperdebatkan karena ada anggapan bahwa bahasa persatuan mungkin saja lebih cocok disebut dengan bahasa Melayu.
Namun, pada Kongres Pemuda II disepakati bahwa bahasa persatuan adalah bahasa Indonesia.
Kongres Pemuda II diselenggarakan di tiga tempat berbeda, lo, Kids, di antaranya:
1. Gedung Katholikee Jongelingen Bond (Gedung Pemuda Katholik), Lapangan Banteng, Batavia
2. Gedung Oost-Java Bioscoop
3. Gedung Indonesische Clubhuis Kramat
Rapat pertama dibuka oleh Bapak Soegondo Djojopuspito dengan menyampaikan harapan supaya kongres bisa memperkuat semangat persatuan rakyat.
Selanjutnya pidato disampaikan oleh Bapak Muhammad Yamin yang menyatakan bahwa di antara hukum penting yang bisa memperkuat Indonesia sebagai sebuah bangsa, di antara hukum, sejarah, pendidikan, hukum adat, dan kemauan untuk bersatu.
Pada rapat kedua dibahas persoalan pendidikan, di mana Bapak Poernomowoelan dan Bapak Sarmidi Mangoensarkoro punya pendapat bahwa harus ada keseimbangan antara pendidikan anak yang demokratis di sekolah dan di rumah.
Dalam sesi ini Bapak Soenario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan.
Sedangkan Bapak Ramelan juga menyampaikan tentang gerakan kepanduan yang enggak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional, Kids.
Baca Juga: 4 Makna Penting Peringatan Hari Sumpah Pemuda Bagi Generasi Muda
Di hari terakhir, tepat sebelum kongres resmi ditutup, Bapak Wage Rudolf Supratman memperdengarkan instrumen lagu "Indonesia Raya" untuk pertama kalinya kepada para peserta kongres yang hadir.
Pertanyaan: |
Kapan penyelenggaraan Kongres Pemuda I? Apa yang dibahas di sana? |
Petunjuk, cek lagi halaman 1. |
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar