GridKids.id - Halo, Kids, kali ini kamu akan belajar bersama materi Belajar dari Rumah (BDR) Sejarah XI SMA.
Pada artikel BDR Sejarah XI SMA sebelumnya kamu sudah diajak belajar tentang dampak penjajahan di bidang kesehatan dan higienitas.
Pada era kolonial Belanda, mobilitas sosial atau perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lainnya berjalan sangat cepat.
Ada beberapa faktor yang membuat percepatan mobilitas sosial terjadi di Indonesia, yaitu:
a. Pembangunan sarana dan jaringan infrastruktur transportasi di antaranya jalan kereta api, jalan raya, sarana juga prasarana pelabuhan.
Faktor ini bertujuan menunjang kegiatan pengangkutan barang serta tenaga kerja perkebunan dari satu tempat ke tempat yang lain.
b. Dibukanya lahan pertanian dan perkebunan memunculkan kota-kota baru sebagai dampak munculnya perkebunan seperti Batavia, Banten, Bandung, Sukabumi, Tuban, Gresik, Semarang, Surabaya, hingga Malang.
Perkembangan perkebunan di Indonesia menyebabkan munculnya tuntutan untuk pemenuhan tenaga kerja.
Pemerintah kemudian mendatangkan para pekerja dari daerah ke pusat-pusat perkebunan.
Mobilitas sosial terbesar di Indonesia terjadi di masa kolonial Belanda di masa itu.
Ada beberapa penyebab lain terjadinya mobilisasi rakyat pribumi di masa kolonial, di antaranya:
Baca Juga: Menyambut Hari Kereta Api 28 September, Begini Sejarah Transportasi Kereta Api di Indonesia
Penyebab Mobilisasi Rakyat Pribumi Era Kolonial
1. Lahan pertanian desa beralih fungsi jadi perkebunan besar.
2. Akibat alih fungsi lahan, para petani beralih profesi jadi buruh.
Hal ini mendorong para pekerja untuk meninggalkan desa menuju ke tempat-tempat industri baru yang lebih menjanjikan.
3. Keinginan untuk terhindar dari berbagai kewajiban seperti kewajiban tanam paksa atau kerja paksa.
4. Kota-kota baru bermunculan dan hal itu mendukung berbagai aktivitas masyarakat yang memungkinkan.
Seperti misalnya berbagai sarana prasarana tersedia di kota tersebut dan membuat masyarakat pergi ke kota untuk memenuhi kebutuhan mereka.
5. Pendidikan membuat banyak orang Indonesia masuk menjadi golongan cendekiawan yang bekerja di kantor-kantor milik pemerintah di kota.
Mobilitas para pekerja Indonesia dibayar dengan upah yang sangat murah.
Supaya enggak mudah melepaskan pekerjaan para pengusaha perkebunan mengikat para pekerja dengan Koeli Ordonantie atau peraturan kuli kontrak.
Perjanjian itu juga disertai Penale Sanctie atau hukuman bagi para pekerja yang ingin meninggalkan perkebunan dan menolak bekerja.
Pertanyaan: |
Di mana saja letak perkebunan di Hindia Belanda? |
Petunjuk, cek lagi halaman 1. |
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar