Para peneliti menemukan, tingkat melanoma 22 persen lebih tinggi di antara orang yang melaporkan makan ikan paling banyak (sekitar 2,6 porsi per minggu) dibandingkan dengan mereka yang makan paling sedikit (0,2 porsi seminggu atau sekitar satu porsi setiap lima minggu).
Mereka menyebut, risiko perubahan kulit prakanker juga meningkat di antara kelompok yang makan ikan paling banyak.
Namun, enggak ada bukti yang kuat yang menghubungkan konsumsi ikan dengan peningkatan risiko kanker.
Selain itu, Omega-3 dalam ikan telah dikaitkan dengan potensi mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, peradangan, dan beberapa jenis kanker.
Sayangnya, mengonsumsi segala sesuatu yang berlebihan tentu enggak baik
Misalnya, jika ikan mengandung logam berat seperti merkuri dalam jumlah yang tinggi, konsumsi berlebihan mungkin dapat menyebabkan masalah kesehatan.
Oleh karena itu, disarankan untuk memilih ikan yang rendah kandungan merkurinya dan mengonsumsinya dalam batas yang wajar.
Jika kamu memiliki keprihatinan khusus tentang dampak konsumsi ikan pada kesehatan, disarankan untuk berbicara dengan dokter atau ahli gizi, ya.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar