Ditambah lagi atlet yang menggunakan tanan kanan enggak terbiasa menggunakan tangan kirinya, berbeda dengan orang kidal yang dibiasakan harus bisa memanfaatkan dua tangan.
4. Dianggap lebih besar risiko terganggu belajarnya
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari Uppsala University, Swedia, menyebut kalau anak-anak kidal punya risiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan belajar.
Banyak orang yang mengandalkan belahan otak kiri untuk menerapkan fungsi bahasanya.
Orang kidal dikenal enggak punya belahan otak kiri atau kanan yang dominan.
Hal inilah yang membuat orang kidal bisa berisiko mengalami gangguan belajar di sekolah.
Akibatnya kamu akan kesulitan menerima dan menyerap materi yang diberikan di sekolah.
5. Mudah Merasa Malu
Sebuah Uji Perilaku yang dilakukan oleh Abertay University di Skotlandia menunjukkan ada kaitan antara kebiasaan kidal dengan rasa malu.
Studi ini menunjukkan bahwa banyak partisipan kidal mengungkap kalau mereka lebih mudah cemas ketika membuat kesalahan.
Orang-orang kidal juga mengaku lebih sensitif dan mudah merasa ragu-ragu ketika menerima kritik dari orang lain.
Baca Juga: Bukan Kondisi yang Buruk, Ini 10 Fakta Menarik tentang Orang Kidal
Nah, inilah uraian tentang Hari Kidal Sedunia dan beberapa anggapan tentang orang kidal yang menggunakan tangan kiri dalam keseharian.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,hellosehat.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar